First

578 76 21
                                    

K

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

K.th|warn! Mature contents|

---

"Kau juga tidak tahu apa yang lebih buruk daripada perasaan diabaikan dan ditinggalkan, bukan?"

---

Kim Taehyung itu pria paling brengsek yang ada dalam kamus hidupku.

Dia tak akan segan meninggalkan gadis perawan yang sudah ia gagahi keesokan harinya, memukul pria yang jauh lebih tua karena mengejeknya bocah maniak kelamin.

Oh, aku setuju setuju saja dengan panggilan itu sebelum ini. Iya, sebelum ini. Sebelum saat dimana ia menyeret adik manisku satu satunya ke neraka berbalut surganya.

Awalnya, aku tak terlalu memikirkan hal itu. Karena sejujurnya, jauh dibalik sikapnya yang dominan atau temperamennya yang kelewat tinggi, dia adalah pria paling baik dan paling bisa di percaya di dunia. Tentu setelah ayahku.

Kami bersahabat sejak lama sejujurnya, sejak aku memutuskan tinggal seorang diri di kota yang kejam ini. Mencari sesuatu yang lebih baik, mungkin.

Kalau dihitung berdasarkan tahun, kami sudah bersahabat selama 7 tahun. Cukup lama, bukan?

Pertemuan kami terbilang aneh, karena kami bertemu dalam keadaan yang sama sama mengerikan. Melakukan one night stand dan memutuskan menukar nomer, tentu karena paksaan pria itu.

Bahkan saat itu, kami masih berada di bangku kelas satu Senior High School. Kami mengerikan sekali. Aku saja sampai bergidik ngeri tiap mengingat masa itu.

Untung saja, masa depanku tak terlalu buruk ketimbang Taehyung yang pengangguran namun banyak acara.

Dan mimpi buruk itu bermula ketika adikku, Park Hyemi, memilih menyusulku ke Seoul.

Ini sudah 4 tahun sejak terakhir kali kami bertemu. Ia tak berubah banyak. Selalu cantik, seperti sebelum sebelumnya.

Walau dengan dandanan katrok, dan rambut hitam yang dibiarkan tergerai. Dia selalu cantik. Bahkan, jika ia memakai kostum badut sekalipun.

Aku tak pernah berniat mengenalkannya pada Si Brengsek Tampan, Kim Taehyung. Namun, ternyata takdir mempertemukan mereka secara sengaja. Dan, sialnya, Kim Taehyung menyukai Hyemi sejak pandangan pertama. What the hell?!

Kenapa adikku yang manis?

Kenapa tidak jalang yang biasanya ia tunggangi?

Sayangnya, mau dibagaimanakanpun, mereka berdua sudah terikat. Layaknya, bulan dengan bintang maupun langit dengan bumi.

Mereka menjalin hubungan yang tentu atas izinku dengan beberapa syarat yang harus pemuda berkulit tan itu patuhi.

Terhitung, hampir 7 bulan sejak mereka resmi berhubungan, dan 3 bulan ke depan akan melaksanakan pernikahan. Saat anniversary 1 tahun mereka, tepatnya.

Aku tidak iri, sungguh.

Lagipula, aku dengan Jimin sudah memasuki dua bulan kami.

Namun, malapetaka itu datang, tepat dihari ulang tahun Taehyung.

Jung Ahrin, wanita ke berapa puluh yang Taehyung tiduri, datang ke pesta kecil pria itu. Menampar pipinya keras sekali hingga membuat dengung di telingaku.

"Brengsek! Sialan! Beraninya kau bersenang senang di atas penderitaanku!"

"Apa maumu?! Kita sudah selesai 7 bulan yang lalu, Ahrin."

"Dan, kau meninggalkan benihmu yang membesar selama 7 bulan di perutku? Keparat! Pergi saja ke neraka, Kim Taehyung."

Kami semua membeku, bahkan Hyemi hampir terjatuh jika ia tak berpegangan pada lenganku.

Apa apaan ini? Benih?!

"Kau pasti berbohong?! Bisa saja itu benih pria lain."

"Kau akan bungkam jika ku sodori ini, bukan?!"

Ahrin melempar lembaran tes DNA ke muka Taehyung, yang jatuh tepat di sisi kakiku. Aku memungutnya, menatapnya lamat hingga akhirnya tahu bahwa wanita itu tidak berbohong.

"Kim Taehyung.."

Desisku marah. Mendekati Taehyung yang memandang irisku takut.

Plak!

Semuanya terlalu cepat berlangsung ketika aku sadar bukan telapakku yang mendarat di pipi pria itu.

"Hye-hyemi?"

"SIALAN! BANGSAT! KITA SELESAI, KIM TAEHYUNG. KITA SELESAI!"

Adikku yang manis sudah berlinang air mata, wajahnya memerah karena emosi.

Aku mendekapnya erat, menjauhkannya dari jangkauan Taehyung.

"Hyemi, dengar du-"

"Kita selesai, Kim. Kita selesai."

Gumam Hyemi lirih. Aku menyuruh Jimin membawa Hyemi pulang terlebih dahulu. Meninggalkan aku, Taehyung, dan Ahrin yang terus berlutut di depan Taehyung.

"Kim Taehyung..."

"Park Mi-"

"Kau juga tidak tahu apa yang lebih buruk daripada perasaan diabaikan dan ditinggalkan, bukan?"

Ujarku untuk terakhir kalinya.

"Selamat tinggal, Brengsek Kim."[]




Lah :" halu banged anjir :"v

Ku malu membuat ini :" gaje soalnya 😂 maaf banget kalo kesannya kecepetan. Ini aja lebih sedikit dari batas maximalnya :"v

Give many loves for 25 SiDW, guys ;))

Aiyaflu❤

XOXO
-author yang halu

25 รtѳʀiɛร iɳ ɗiԲԲɛʀɛɳt wɑyร. [ ɓtร ]✔Where stories live. Discover now