WHO IS HURT #29

6.2K 377 9
                                    

Segerombolan siswa SMA membelah jalanan kota yang amat ramai. Mereka nampak sangat terburu buru. Terbukti dari kecepatan berkendaranya yg sudah diatas rata rata.

Rio memimpin barisan pertama, diikuti yang lainnya. Rio tak bisa tenang, pikirannya melayang pada apa yang rissa lakukan disana. Dan akhirnya rio yang pertama sampai di pinggir laut dengan air berwarna biru itu.

Sosok yang ia cari tak muncul dihadapannya dan itu sukses membuat kekhawatiran rio melonjak. Tapi, rio bisa melihat sebuah benda yang tak asing baginya. Tas hitam dengan barang barang berserakan. Rio menghampiri benda benda yang tergeletak begitu saja disana.

Ia dapat melihat earphone putih, beberaapa lembar keras dan juga novel 'i'm yours' yang ia yakini itu pasti punya rissa. Pikiran rio sedang kacau, tak mungkin rissa melakukan hal itu. Perlahaan rio menengok ke arah laut lepas disana.

Rio bergumam "ga mungkin"

Risky sampai disana dengan nafas yang tak beraturan. Ua melihat rio menatap lautan dengan ekspresi wajah yang aneh.

"Mana rissa?" Tanya risky pada rio yang masih menatap lautan.

Rio tak menjawab "ga mungkin" ucap rio dengan tangan yang meremas sebuah kertas kecil yg entah apa isinya.

Tanpa berfikir panjang risky melompat kedalam lautan, dian yang baru sampai tentunya berteriak histeris.

"RISKYY!!"

dian hampir saja menyusul risky jika christin tidak mencegahnya. Rifqi kaget bukan main melihat adiknya masuk kedalam lautan yang belum bisa terjamin keselamatannya.

Rio masih memandang surat yang ia pegang walaupun sudah tak berbentuk.

Gue ga bisa, ini ga ngerubah apa apa. Gue ga bisa lagi. Gue merasa lautanpun seakan tertawa remeh dengerin keluh kesah gue. Gue memang udah ga ditakdirkan buat hidup. Jadi i'm sorry.

selamat tinggal kebahagiaan. Kalian memilih menjauh dariku. jika itulah yang kalian inginkan baiklah, aku mundur.

Tak lama, risky datang membawa gadis berkulit pucat. Gadis itu masih memakai pakaian sekolah. Rio dan yang lain menatap tak percaya. Dian merasa tubuhnya lemas, rifqi juga merasakan dadanya sangat sesak.

Perlahan, risky menaruh tubuh rissa yang dingin itu bersamaan dengan datangnya chintya. Chintya tentunya kaget melihat kondisi rissa. Gadis itu duduk disamping rissa kemudian menggenggam tangan sang sahabat.

"Ris..." panggilnya lembut.

"Rissa" panggilnya yang kedua kali sambil menahan isak tangis.

"Clarissa... bangun"

"Lo ekting ya? Bangun taii"

"Jangan ekting bangsatttt"

"Bangun loo! Anjing!" Teriak chintya tak dapat menahan tangis.

"Kalo lo ga ada gue harus gimana? Gue harus ngomong apa sama clara?"

"BANGSAT!... GUA TAU GUA SALAH! GUA NGAKU! GUA MINTA MAAF! GUA GA TAU KALO LO BAKALAN NGEHADAPIN SEMUA INI! GUA BNER BNER MINTA MAAF SO PLISS BANGUN ANJING!" Teriak chintya mengguncang"kan bahu rissa.

Rifqi menghampiri risky yang terlihat tidak baik baik saja.

"Ris" rifqi memanggil risky dengan nada lembut.

Risky mendongak "Rissa... rissa udahh.." ucapnya dengan tangis yang tak bisa ditahan.

Rifqi langsung memeluk kembarannya ini. Rifqi tau, walaupun risky sudah memiliki pacar yang tak lain adalah hanny, mantan pacar risky saat SMP sekaligus sepupunya. Tetapi risky belum bisa lepas dari bayang bayang rissa. Kembarannya ini masih menyayangi gadis bermata imut itu.

WHO IS HURT [SELESAI]Where stories live. Discover now