WHO IS HURT #17

4.6K 246 5
                                    

Kelas XI IPA 3 saat ini sedang berada dibawah kendali bu sumi. Guru ips galak tapi lucu. Suasana dikelas hening. Murid murid pada serius mengerjakan soal yang ada didepan mata. Benar! Sekarang ulangan.

Rissa, gadis itu duduk dengan tenang, membiarkan pulpennya menari nari diatas kertas putih. Tak lama bel berbunyi. mengharuskan murid murid menyetor hasil pekerjaan mereka. Rissa tertawa geli melihat teman cowo sekelasnya yang lagi bingung nyari jawaban. Kesana kemari kayak induk kehilangan anaknya.

Sebelum ibu sumi pergi. Ia memberikan tugas kelompok pada murid kelas IPA 3.

"Tugas kelompok 5 orang, sesuai nomor absen! Tentang sejarah perkembangan imperialisme dan kolonialisme barat di indonesia. Minggu depan presentasi" ucapnya singkat sebelum keluar dari kelas.

Rissa memutar badannya menghadap chintya. "Satu kelompok bro!!"

Chintya tersenyum "lagi dan lagi. Kita ga pernah pisah kalo masalah no absen"

Ya jelas, Chintya no 2 dan Rissa no 3. Nomor absen sesuai nama abjad. Otomatis rissa satu kelompok sama nanda, dion, edo.

"Di, satu kelompok!"teriak Chintya dibalas acungan jempol dari dion.

Rissa berdiri bersamaan dengan sahabatnya, hendak istirahat. Sebelum mereka berhasil keluar, dion datang menghampiri.

"Tunggu... kapan mau kerpok?" tanya dion. Rissa mengangkat bahunya diikuti Chintya.

"Emang kapan persentasi?"

"Em... Minggu depan!" Beritau chintya. Dion nampak sedikit berfikir.

"Kalo gitu..."

"Udah... nanti aja dibahas barengan sama nanda" ucap Rissa acuh.

"Ini kalo masalah pelajaran susah banget diajak kompromi!" Dion mencubit pipi rissa gemas membuat sang gadis mengeluarkan cengiran andalannya.

"Chin kalo ada kabar, line gue ya!" Pesan dion sebelum keluar kelas.

Tanpa sengaja, mata dion bertatapan langsung dengan mata elang risky. Terlihat dimana risky menatap dion sangat tajam. Merasakan hal yang aneh, dion tersenyum miring seakan menantang risky dan berlalu dari sana.

"Siapa dia?" Tanya risky saat langsung berhadap muka dengan Rissa.

Rissa mengerutkan dahinya mendengar ucapan risky sebelum akhirnya paham maksud pria dihadapannya itu.

"A... dia temen baca novel gue" jelas rissa.

"Napa?"

"Enggak, kalian keliatan deket aja" jawab risky yang memalingkan wajahnya. Rissa tersenyum geli.

Ihh, lo lucu bett kalo lagi jaelous batin rissa.

"Tenang aja ris, tadi dia cuma nanya buat kerja kelompok! Dia satu kelompok ama kita" bela chintya.

"Gue bakalan jagain rissa" lanjutnya.

Risky tersenyum kemudian mengangguk "jangan terlalu deket ma dia!" Pesan risky menatap rissa tajam.

"Hm... yayaya" kata rissa yang terkesan cuek tapi mampu membuat hati risky terguncang.

Gue rasa lo udah buka sedikit hati lo buat gue batin risky yang hatinya saat ini sedang berbunga bunga. *Risky ge-er dehh*

##

Christin, wanita itu melambaikan tangan pada 3 temannya yang baru datang. Rissapun ikut melambaikan tangan.

"Sini! Duduk sini!" Ucap christin menepuk nepuk bangku kosong disampingnya.

Ternyata christin tidak sendirian. Ada alvin, rifqi, aldi dan satu lagi surya tapi rissa belum kenal.

WHO IS HURT [SELESAI]Where stories live. Discover now