WHO IS HURT #4

8.5K 470 3
                                    

"Sebenarnya siapa yang terluka?"

>>>>>>>>

RIFQI melangkahkan kakinya masuk ke kelas yang teramat ricuh. Teriakan terdengar menggema dari setiap sudut. Rifqi menghela nafas melihan rekan sebangkunya tengah mengadakan konser dadakan didepan kelas. Sejujurnya Rifqi sedikit menyesal, dari sekian banyak manusia di muka bumi, mengapa ia harus berteman dengan seseorang bernama Aldi.

"Terimakasih penonton. Kini kita sambut pemimpin kita, tuan Rifqi Nugraha," Aldi menyambut Rifqi dengan nada khas penyanyi cafe yang tengah menyapa para pengunjung. 

Rifqi menghiraukan Aldi, pria itu langsung berjalan ke bangkunya. "Turun lo, guru sejarah udah on the way kesini," beritahu Rifqi. 

Secepat kilat Aldi langsung ber benah merapikan kursi dan mengembalikannya ke tempat semua. Kerumunan mendadak bubar setelah mendengar ucapan dari Rifqi. Semua siswa kembali ke habitatnya masing-masing. Mempersiapkan diri untuk pelajaran selanjutnya.

Aldi dengan santai duduk tepat di samping Rifqi kemudian menatap pria itu, "darimana lo? Gue kira lo gak sekolah," tanya Aldi.

Rifqi menghela nafas, "sehabis nata buku di perpus, ketauan telat sama Pak Dino," jawab Rifqi gusar dengan muka yang teramat kusut. 

Aldi tertawa geli melihat Rifqi yang nampak frustasi. Reputasinya terancam pasti. Pasalnya ini pertama kalinya Rifqi melanggar peraturan sekolah. Pertama kalinya juga ia dihukum. Rifqi adalah siswa teladan. Segudang prestasi dan juga jabatan yang tinggi disekolah membuatnya menjadi sosok terpandang. Siapa yang tidak akan kaget melihat Rifqi sang primadona sekolah menjalani hukuman yang bahkan dari guru ter ter anu disekolahannya. Rifqi sangat lemah dalam mematahkan peraturan sekolah. Payah.

"Kasian banget temen gue. Ketua osis kok telat sih kak? katanya panutan sekolah. Mana sekalinya terlambat langsung ketemu Pak Dino. Mimpi buruk apa lo semalem?" ejek Aldi.

Rifqi hanya diam tidak menanggapi perkataan Aldi. Pria itu menatap tangannya yang ia gunakan untuk menggenggam tangan Rissa tadi. Senyum kecil terukir di wajah tampannya. Siapapun yang melihat senyum itu bisa saja langsung jatuh hati pada pandangan pertama. Kekesalan Rifqi setelah dihukum mendadak hilang hanya dengan membayangkan kejadian tadi pagi.

 "Gapapa. Setidaknya rencana gue berhasil," rancau Rifqi. 

Aldi menatap pria disampingnya ini merinding. "Rencana apaan? Lo serem kalau senyum begitu Rif, sumpah"

"Eh bentar?" Aldi terdiam sesaat sambil berfikir. "OH MAKSUD LO RENCANA--" 

"Jangan teriak monyet," Rifqi memotong ucapan Aldi. Masalahnya pria gila ini berteriak tepat di sebelah telinga Rifqi.

Aldi langsung menutup mulutnya kemudian berbisik, "rencana yang lo bilang semalem?" tanya Aldi memastikan.

Rifqi hanya mengangguk-anggukkan kepalanya. Mengiyakan pertanyaan Aldi. Aldi menatap tak percaya. Mulutnya terbuka lebar. "WAHH LO BENER-BENER GIL---"

PLAKKK

Seorang pria memukul kepala Aldi dari belakang, "jangan teriak monyet"

"TAPI SI RIFQI SUR--"

PLAKKK

Lagi. Aldi terkena pukulan kedua tepat di belakang kepalanya. Namun dengan pelaku yang berbeda. Kini Rifqi yang melakukannya. "Jangan teriak di bilangin si monyet". 

Aldi hanya bisa meringis kesakitan, "KDRT banget lo berdua"

Seakan tak mendengarkan keluhan Aldi, Surya duduk tepat di depan kedua temannya kemudian menghadap ke belakang, "Lo bener ngelakuin rencana lo itu?" kini Surya mengambil alih pembicaraan. 

WHO IS HURT [SELESAI]Where stories live. Discover now