BMB-32

47.4K 1.5K 14
                                    

Alma sudah memutuskan untuk kembali bersama Aezar karena melihat kesungguhan pria tersebut yang membuat hatinya iba dan luluh.

Kini Aezar sedang merebahkan diri di sofa dengan kepala berbantalkan paha Alma, dan ini merupakan kebiasaan baru Aezar.

"Bih" ucap Aezar memecah keheningan.

"Hmm"

"Nanti lusa aku harus ke Surabaya." Aezar memiringkan badannya dan menciumi perut bucit Alma.

"Ya terus?" Sahut Alma sambil memindahkan channel .

"Kamu ikut ya?" Aezar langsung memasang muka memelas andalannya.

"Aku lagi hamil tua kak, nanti kalo ada apa-apa dijalan gimana?" Ujar Alma sambil mengusap rambut hitam lebat suaminya dengan sayang.

"Heuhhh... Alamat jadi panda lagi deh." Aezar menghembuskan nafas kasar.

"Ya tidurnya jangan malem-malem kak"

"Percuma bih, aku nggak bisa tidur kalo nggak meluk kamu" Aezar merengek seperti anak kecil.

Sepertinya Alma membawa pengaruh besar pada kehidupan Aezar sekarang. Buktinya sekarang Aezar tak bisa jauh dari Alma barang semenit pun,bahkan ketika sedang dikantor pun Aezar tak pernah absen menghubungi istrinya lewat videocall .

"Yaudah nanti videocall aja kak" Alma memberi pengertian kepada suaminya.

"Enggakk..." Aezar merajuk dan menenggelamkan wajahnya di perut Alma.

"Kamu kok manja banget sih kak,malu sama Ael" Alma jadi gemas sendiri melihat kelakuan suaminya.

"Kak,aku pengen lumpia basah" ucapan Alma diabaikan oleh Aezar karena ia masih kesal dengan istrinya itu.

"Kak..." Alma menggoyang-goyangkan bahu Aezar namun respon yang diterima masih sama.

Alma yang merasakan hembusan nafas Aezar teratur menandakan bahwa suaminya sudah terlelap. Ini pun salah satu hobi baru Aezar, ia akan cepat terlelap jika berada dipangkuan Alma.

"Kak... ih malah tidur" dengus Alma merasa kesal dengan suaminya.

"Apa sih bih,mau apa?" Gumam Aezar seraya bangun dari rebahannya dengan mata yang masih tertutup.

"Nggak tau ah!" Ketus Alma dan langsung meninggalkan ruang TV.

Aezar yang masih setengah sadar pun langsung menyusul istrinya ke kamar.

Setelah masuk kamar,yang ia lihat adalah Alma yang sedang tiduran di ranjang dengan posisi memunggungi dirinya serta bahu yang terguncang.

Aezar menarik nafas panjang lalu segera menutup pintu dan menghampiri istrinya.

"Bih" Aezar yang ingin menyentuh bahu Alma pun langsung mengurungkan niatnya ketika suara Alma mengintrupsi.

"Jangan deket-deket!" Ketus Alma.

"Kamu mau apa bih,maaf aku beneran ngantuk tadi" Aezar memberanikan diri mengusap bahu Alma yang terguncang hebat.

"Nggak tau!" Alma masih mengacuhkan Aezar.

"Udah awas ah, aku ijin keluar!" Timpal Alma lalu beranjak dari ranjang menuju lemari untuk mengambil jaket karena udara malam sangat dingin.

"Aku nggak ijinin!" Suara Aezar tegas.

Lalu Aezar menghampiri istrinya dan mengecup kening Alma.

"Kalo bukan sama aku perginya" lanjut Aezar.

Aezar mensejajarkan wajahnya dengan perut Alma dan mengusapnya.

"Mamahnya cengeng ya, masa gitu aja nangis. Nanti kalo kamu lahir,jangan kayak mamah ya"

Because My Baby [SELESAI]Where stories live. Discover now