BMB-21

43.7K 1.6K 8
                                    

Tepat hari ini Aezar akan mengucapkan kalimat sakral yang akan menentukan berhasil tidaknya ia meminang Alma.

Aezar yang mengenakan pakaian perpaduan antara warna putih dan corak mega mendung terlihat gugup karena ini merupakan yang pertama, sementara ditempat lain seorang wanita sedang menatap kagum ke arah kaca melihat pantulan dirinya sendiri meski dihatinya ada rasa deg-degan.

"Saya terima nikah dan kawinnya Alma Fidela binti Agus Cahyadi dengan mas kawin seperangkat alat solat serta uang lima belas dirham dibayar tunai." Aezar mengucapkan dengan sekali tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi sah?"tanya penghulu.

Sah

Sah

"Alhamdulillah" ucap penghulu.

Alma yang mendengar Aezar mengucap ijab qobul merasa deg-degan  dan setelah ia mendengar Aezar mengucapkan dengan sekali tarikan nafas ia menjadi lega.

Cklek

"Sayang ayo kita turun" mama Aezar menuntun Alma.

Alma berjalan menuruni anak tangga satu persatu dengan bantuan mama Aezar lalu menuju tempat Aezar berada. Aezar yang belum menyadari bahwa Alma sedang berjalan kearahnya menengok ketika.

"Mama" pekik Ael yang berada di sebelah papa Aezar yang menjadi saksi. Alma hanya tersenyum melihat keantusiasan Ael.

"Silahkan untuk mempelai laki-laki memasangkan cincin di jari mempelai wanita dan sebaliknya." Intrupsi Penghulu.

Aezar memasangkan cincin di jari manis Alma begitupun sebaliknya. Lalu Alma mencium punggung serta telapak tangan Aezar dan Aezar mencium kening Alma lama hingga.

"Ehemm,masih rame loh." Sindir Agis membuat Alma merona.

"Ishh mama ganggu moment aja." Dumel Aezar.

"Yaudah siap-siap gih abis ini kan ada pengajian sama anak yatim."ucap Agis.

Kenapa ada pengajian dengan anak yatim?

Flasback on.

Hari itu Aezar mengantarkan makanan yang dimasak mamanya untuk Alma.

Tokk,,,tokk

"Assalamualaikum" ucap Aezar.

"Waalaikumsallam" Alma tersenyum melihat Aezar datang.

"Masuk kak" tambahnya.

"Ini Yang mama kirim makanan buat kamu." Aezar meletakkan rantang yang berisi masakan sang mama.

"Makasih kak repot-repot hehe"

"Biasa yang udah pengen banget punya menantu,sampe-sampe anak sendiri berasa anak tiri." Curhat Aezar.

"Oh iya Yang aku sekalian mau nanyain soal konsep buat resepsi" lanjutnya.

"Loh emang nanti mau ada resepsi?" Tanya Alma.

"Ya iya dong, emang kenapa kamu nggak mau?" Sahut Aezar.

"Bukannya gitu kak cuma-"ucapan Alma menggantung.

"Cuma apa Yang?"

"Cuma apa nggak terlalu mewah,maksud aku kenapa kita nggak nggak ngadain pengajian aja gitu biar sederhana?"

"Yang, ya nggak dong lagian kan ini sekali dalam seumur hidup" jawab Aezar kekeh.

"Emang kamu mau ngadain pengajian?" Tanya Aezar.

"Niatnya sih pas kita nikah cuma acara sederhana kayak berbagi sama anak yatim gitu? Kan lebih berkah daripada menghambur-hamburkan uang."

"Yaudah kalo kamu maunya gitu kita nggak usah adain resepsi, kita ganti pengajian aja gimana?"

"Tapi kak-"

"Udah nggak ada bantahan, lagian yang kamu bilang itu bener kok mending kita berbagi sama anak yatim biar pernikahan kita lebih berkah." Ucap Aezar seraya tersenyum.

"Aku bangga punya calon istri yang peduli sesama terutama anak yatim. Aku nggak kefikiran sampe kesana loh Yang?" Aezar mencium pucuk kepala Alma.

"Itu sudah kewajiban kita sebagai orang yang dikasih kelebihan sama Allah untuk mengasihi anak yatim. Dan kita juga harus mencontoh Rasulullah untuk menyayangi anak yatim, jadi aku fikir apa salahnya kita berbagi kebahagian dengan anak yatim?"

"Aku bener-bener nggak salah pilih calon istri dan ibu dari anak-anakku kelak" Aezar menatap kagum Alma.

"Lah emang kamu mau punya anak berapa?" Goda Alma.

"Ya yang banyak lah kalo bisa 11" ucap Aezar.

"Mau bikin tim kesebelasan" Alma memutar bola matanya jengah yang membuat tawa Aezar pecah seketika.

"Udah ishh ga lucu!" Ketus Alma.

"Yaudah intinya semoga kita dipersatukan hingga maut yang memisahkan amin." Ucap Aezar yang langsung diamini Alma.

Jadi Aezar lebih memilih mengadakan pengajian bersama anak yatim daripada mengadakan resepsi dan Agis yang awalnya menolak pendapat itu pun akhirnya harus mengalah, toh yang di bilang Alma benar.

****
Selama acara pengajian yang berlangsung dirumahnya, Aezar tak mengalihkan pandangannya barang sedetikpun dari Alma yang kini sedang melantunkan ayat suci Al-Qur'an dengan sangat indah dan merdu membuat orang yang mendengarnya tenang.

Setelah Alma membaca ayat suci, acara selanjutnya sekaligus acara terakhir yaitu berdoa bersama dan membagikan bingkisan.

Ael terlihat antusias saat membagikan bingkisan kepada anak yatim.

"Mama, sini" Ael menggapai tangan Alma ingin merebut amplop yang ada ditangan Alma dan langsung dibagikan kepada anak yatim yang sesekali mencubit pipi gembil Ael karena lucu.

Setelah pengajian selesai Alma langsung menuju ke kamar Aezar karena Ael yang sudah mengantuk usai membagikan bingkisan kepada anak yatim tadi.

Cklek

"Sayang"

Deg

"I-iya kak?" Alma gugup karena takut Aezar meminta hak nya sebagai suami.

"Kamu nggak ganti baju? Emang nggak gerah" ujar Aezar seraya membuka lemari untuk mengambil baju ganti.

"Iya kak bentar lagi, abis nemenin Ael tidur dulu tadi."

"Oh yaudah nanti ganti bajunya jangan lama-lama ya, keburu malem" ujar Aezar ambigu seraya meninggalkan Alma yang masih sibuk dengan fikirannya soal ucapan Aezar tadi.

Tuh kan kak Aezar minta haknya sebagai suami malam ini  gimana nih? Siap nggak siap harus siap. Ya Allah ridhoilah pernikahan kami Batin Alma.
****

TBC

Eakssss gimana pendapat kalian tentang chapt ini? Voomentnya wajib!!!

Jangan lupa follow akun author wkwk

Semoga ada penerbit yang ngelirik cerita ini dan bisa naik cetak:-D

Because My Baby [SELESAI]Where stories live. Discover now