"Yaudah nanti minta sama papah baru." Ucapan Ael membuat Alma maupun Aezar langsung melotot karena ucapan polos yang terlontar dari bibir mungil.

"Haha,,iya bang kita cari papah baru ya" ujar Alma santai bermaksud untuk menggoda suaminya.

"Jangan dong bih" rengek Aezar sambil memeluk Alma dari samping.

"Pah, ayo kita beli filmnya sekarang" Ael menarik-narik  lengan baju Aezar.

"Nggak mau,nanti mamah cari papah baru" ucap Aezar.

Ael sudah mengambil ancang-ancang dengan melengkungkan bibirnya ke bawah dan...

"Huaaaaa,,,papah jahat!" Ael langsung menangis kencang karena Aezar menolak permintaannya.

"Cup..cup abang kok nangis sih? Malu sama adeknya loh" ujar Alma membujuk Ael agar tidak menangis lagi.

"Abang mau hiks sama ayah mah hiks..hiks"

"Loh kok sama ayah? Kan ada papah. Yuk sekarang kita beli filmnya ya,tapi abangnya diem dong." Aezar mengambil Ael dan mendudukan dipangkuannya.

Ael langsung berhenti menangis. Ketika Aezar akan beranjak dari tempatnya,.

"Ettss, mau kemana hm?" Tanya Alma.

"Mau beli film bih,liat tuh anaknya udah nangis kejer tadi."
"Siapa yang suruh kamu pergi?" Tanya Alma dengan nada sinis.

"Duduk!" Titah Alma tegas. Aezar bagaikan kerbau yang dicucuk hidungnya pun langsung menuruti kata-kata istrinya.

Kemudian Alma menyuruh Aezar meletakkan kepalanya kembali ke pangkuannya. Alma kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

"Pah,ayo" Ael kembali merengek.

"Sebentar ya bang, papahnya lagi di bikin ganteng dulu jadi nanti abang nggak malu" ucapan Alma sukses membuat mata Aezar melotot.

"Apa? Emang bener kan?" Alma melayangkan tatapan tajamnya ke Aezar.

"Yaudah, abang main dulu aja." Lanjut Alma, kali ini kepada sang putra.

"Iya mah."ucap Ael dengan nada lesu.

"Bih, kayak tadi lagi?" Ucap Aezar dengan mimik melas.

"Mau aku pulang atau nggak?" tanya Alma dengan nada mengancam.

"Yaiyalah"

"Makanya turutin aku" sahut Alma.

"Iya deh, apalah daya." Ucap Aezar pasrah.

"Alay mode on ." Cibir Alma.

****
"Assalamualaikum pah." Ucap Agis yang mengunjungi kantor suaminya karena membawakan makan siang.

"Waalaikumsallam mah" Arby langsung mencium kening sang istri.

"Ini, mamah bawain makan siang buat papah sama Aezar" ucap Agis.

"Udah buat kita aja mah, lagian Aezar tuh gini hari mana ada di kantor" ujar Arby sambil membereskan berkas-berkas yang berantakan di meja kerjanya.

"Emang kemana pah?" Tanya Agis penasaran sambil menyiapkan makan untuk suaminya.

"Ya kemana lagi kalo bukan ke tempat persembunyian Alma"

"Tumben" ujar Agis.

"Tumben? Setiap hari kali mah. Makanya kerjaan papah numpuk ,itu gara-gara anak kamu yang sibuk membujuk istri sama anaknya yang masih belum mau pulang."

"Anak kamu juga" ralat Agis.

"Tapi papah ikhlas kok mah, papah prihatin sama keadaannya setelah ditinggal Alma."

"Iya pah, mamah juga nggak tega sebenernya waktu kemarin kita sembunyiin Alma. Setiap saat dia nanyain Alma,udah gitu sering banget tuh ngigau dan manggil-manggil Alma"

"Ya mau gimana lagi mah,itu juga buat kebaikan Aezar kedepannya" Arby mengedikkan bahunya.

"Yaudah,sekarang kita makan. Papah udah laper nih." Tambah Arby dengan nada yang sangat menjijikan.

****

TBC.

Haihai... lama tak jumpeu,soalnya belakangan ini Authornya bener-bener moodnya lagi labil banget (tapi orangnya nggak loh)
Maaf kalo jarang update tapi beneran moodnya lagi nggak bener.

Minta pendapatnya dong,gimana sih cerita ini? Seru? Absurd?

Butuh komen beneran bukan 'next kak'.

Bintangnya jangan lupa😘 biar semangat.

See you next chapt guys😘

Because My Baby [SELESAI]Where stories live. Discover now