Part 04 'Pernikahan'

50.1K 1.9K 29
                                    

Afkara Zafran·····

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Afkara Zafran
·
·
·
·
·

Aku duduk di kursi meja rias bersama seorang wanita yang masih sibuk menata rambutku dengan bunga berwarna putih. Kutatap pantulan diriku di cermin dengan sedikit tersenyum. Kini wajahku tampak sangat berbeda karena sudah full make up, menurutku ini terlihat jauh lebih cantik.

"Sudah selesai. Mbak terlihat sangat cantik, dan tampak bahagia."

Aku terkekeh menanggapi perkataan penata rias yang kini sepertinya sudah selesai melakukan tugasnya. Aku memperhatikan rambut ku yang disanggul dan dihias dengan bunga, kemudian tersenyum puas. Perhatianku berpindah ke kebaya putih yang kukenakan, lalu membenarkan posisinya yang kurasa sedikit miring. Ya, hari ini adalah hari pernikahanku bersama Afka. Semua persiapan sudah dilakukan untuk melakukan Ijab kabul.

"Zayyin? Wow, kau cantik sekali.."

Aku melirik ke arah samping, kudapati kakakku Mersha yang berjalan mendekatiku.

"Benarkah?"

"Suamimu pasti bakal senang melihatnya."

"Kakak bisa aja sih.. Ohya, kemana Ezran sama Anrez?"

"Di bawah sama Daddy nya."

"Ehmm.. Aku boleh nanya ga kak?"

"Tanya aja kali.. Engga kayak biasanya asal ceplos.."

"Enggak deh, ga jadi.. Hehehh."

"Yaelah.. Kakak penasaran, gimana sih perasaan Afka ke kamu? Apa kamu gak penasaran?"

Aku tertegun, benar yang dikatakan Kak Mersha. Kenapa tidak pernah terpikirkan olehku tentang yang satu itu? Selama ini Afka tidak pernah mengatakan apapun tentang perasaannya, atau seperti apa tanggapannya mengenai pernikahan ini. Aku sama sekali tidak tahu apa-apa tentang perasaannya, apakah dia senang atau tidak.

"Zayyin.. Kamu udah siap?"

Hingga kedatangan Mama menyadarkanku dari lamunan singkatku.

"Udah Ma, udah siap."

"Ya ampun, udah Mama duga anak Mama pasti cantik banget deh.."

"Siapa dulu Mamanya?"

Kata Kak Mersha yang membuat kami bertiga akhirnya tertawa bersama.

"Uda ah, yuk kita turun. Semua udah pada nunggu."

"Sekarang Ma?"

Jujur saja sekarang aku menjadi sedikit gugup.

"Kenapa sayang? Kamu gugup?"

Aku mengangguk pelan, kemudian Mama tersenyum dan memegang tanganku.

"Tenang aja, begitu kamu duduk sama Afka semua akan baik-baik saja. Iyakan Sha?"

"Iya, Kakak masih inget gimana senengnya kakak waktu duduk di samping Andre dulu."

CASADOS ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang