RATNA ANJANI

26

Ini part terakhir Ratna Anjani, happy reading!!!

Alan memenuhi janji yang diucapkannya dirumah sakit, memperbaharui pernikahan mereka dengan mengulang ijab kabul. Diikuti resepsi mewah disebuah hotel berbintang lima milik keluarganya. Dan acara sakral ini dilaksanakan setelah proses perceraiannya dengan Sonia selesai.

Sebenarnya Anjani tak menginginkan pesta mewah, ia lebih suka syukuran sederhana tanpa mengeluarkan uang banyak. Tapi Alan menolak, ia bahkan memerintahkan orang-orang kepercayaannya mengadakan pesta besar itu dalam waktu singkat. Dan hasilnya membuat Anjani tercengang, ia takjub dengan pesta mewah yang diselenggarakan Alan dan keluarganya. Sebenarnya itu hal yang wajar mengingat Alan taipan muda yang memiliki kekayaan melimpah. Ia mengundang semua rekan bisnisnya baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri tak ketinggalan semua karyawan tempat Anjani bekerja.

Anjani berdiri dengan anggun dipelaminan, gaun putih tulang yang dikenakannya menjuntai panjang menyapu lantai dihiasi payet-payet laksana berlian. Semua tamu yang menyalaminya memuji kecantikan Anjani yang terlihat bersinar. Disebelahnya Alan berdiri tak kalah gagahnya, stelan senada dengan gaun Anjani membungkus tubuh perfectnya, keduanya begitu serasi, tampan dan cantik.

Alya juga tampil menggemaskan dengan dress putih selututnya, sebuah tiara mungil bertahta menghiasi rambut pirangnya yang terurai. Bibir mungilnya tak henti-hentinya mengurai senyum manis dari tempatnya berdiri, dengan diapit Dad dan Mom-nya Alya ikut menyambut uluran tangan para tamu yang berbaris rapi menyalami mereka.

"Wah nggak nyangka ya, ternyata Anjani yang memenangkan hatinya Pak Alan, dikantor bakal ada yang patah hati berat nih," seru Ana sambil menyalami Alan, lelaki itu hanya tersenyum manis menanggapi candaan bawahannya. "Selamat ya Jan, semoga bahagia dan awet sama Pak Alan,kamu mesti hati-hati nih Pak Alan fansnya banyak." Lanjutnya dan cipika-cipiki dengan mempelai perempuan.

Anjani terkekeh, "Termasuk kamu kan? Awww..." Anjani terpekik pinggangnya dicubit Ana, keduanya tertawa, "Thanks ya Na, udah mau datang." Ana mengangguk dan berlalu memberi kesempatan pada tamu lain menyalami kedua mempelai.

Tak hanya Ana yang kaget, semua teman-teman kantor Anjani tak kalah terkejutnya termasuk Pak Jayadi. Sang sekretaris menor Angel sangat kecewa dengan pilihan Alan mempersunting Anjani, padahal ia sedang menyusun rencana baru menggaet Alan tapi ternyata keduluan Anjani. Dengan langkah kaki yang dihentakkan ia berlalu dari hadapan Anjani dan Alan tanpa sepatahkata pun bahkan ia lupa mengucapkan selamat. Alan dan Anjani tersenyum simpul melihatnya. Hanya Sonia dan keluarganya yang tak hadir, mungkin mereka kecewa keputusan Alan menceraikan anaknya. Pesta mewah itu berlangsung sampai malam hari.

***

"Pagi sayang?" sapa Anjani dan mengecup kening Alya yang masih berbaring dibawah selimut bergambar princessnya.

"Pagi Mom," Alya mengulurkan lengannya memeluk leher Anjani, wanita itu tersenyum dan membelai pipi anaknya yang bergaris-garis bekas bantal yang ditidurinya.

Anjani membopong gadis mungil itu dan membawanya kekamar mandi, setelah itu membantunya berpakaian, dengan lembut Anjani menyisir rambut Alya dan membuat kuncir ekor kuda. Dengan penuh kasih sayang Anjani berjongkok memasangkan kaus kaki dan sepatu dikaki Alya yang duduk berjuntai dipinggir ranjang, gadis kecil itu tersenyum bahagia dengan perlakuan Mom-nya. Ini pertama kali baginya perlakukan dengan penuh kasih sayang oleh ibu kandungnya, hal yang sering diimpikannya semenjak dulu dan biasanya hanya ia dapatkan dari Bik Sumi.

"Ayo turun, kita sarapan dulu, Mom udah bikinkan nasi goreng buat Alya," Anjani mendongak ketika tak mendapat respon dari anaknya, alisnya bertaut melihat gadis kecil itu menatapnya dengan mata berkaca-kaca, Anjani memeluk Alya erat membenamkan kepala mungil itu didadanya "Maafkan Mom sayang, selama ini Mom tak berada disampingmu, maafkan Mom." Anjani pun tak bisa menahan perasaannya, air mata haru mengalir disudut matanya.