Shhh #5 ⚠🔞

6.6K 317 52
                                    











Di tempat lain, Yuri sedang menelfon seseorang dari dalam ruangannya.

"hey, lain kali tunggu pesan dariku, jangan tiba-tiba sms aku duluan. Bikin berantakan aja. Aku gak kan mau membayarmu kalo rencana ini gagal. Baiklah, jangan diulangi lagi"






*tut*





Yuri menutup telfonnya.



"aaarrgghh...punya partner kok bego banget....ini juga, kemana aja sih Sica? Kenapa gak ngabarin sampe sekarang? Apa dia masih marah ya? Line gak dibalas, telfon juga gak direspon. Sekarang malah gak aktif lagi ponselnya. Aaarrgghhh...pening banget kepala", Yuri mengacak-acak kepalanya. Ia benar-benar frustasi.

























*back to Taeny*




Ketika Taeyeon mengeringkan rambut Tiffany dengan hairdryer, ia sangat tergoda dengan tengkuk Tiffany. Apalagi saat ini Tiffany hanya berbalutkan handuk pada tubuhnya

"yup, udah kering sayang", Taeyeon meletakkan hairdryer pada tempatnya dan kemudian duduk di samping Tiffany kembali. Ia menyibakkan rambut Tiffany dan menjadikannya satu di bahu kanan Tiffany. Kemudian Taeyeon memeluk tubuh Tiffany sambil menyandarkan kepalanya pada bahu kiri Tiffany. Tiffany mengusap lembut pipi Taeyeon.

"jadi, kenapa kamu gak bilang sama aku kalo unnie semalem nginep disini Tae?"

"maaf sayang, semalem ponselku abis batreinya, baru keinget tadi pagi. Semalem keadaan Sica kacau banget Fan. Dia abis berantem sama Yuri. Aku juga gak tau kenapa dia tiba-tiba kesini. Aku gak pernah liat mereka berdua berantem, selama ini yang aku tau mereka berdua baik-baik aja"

"jadi kamu sebenernya udah kenal lama sama unnie?"

"iya sayang. Aku kan sahabatan sama Yuri juga udah lama"

"kenapa dulu kamu pura-pura gak kenal?"

"emm...aku cuma kaget, ternyata Sica itu kakak kamu"

"oooh, gitu ya"

"iya sayang..hmmmm.....kita jangan sampe berantem ya sayang", Taeyeon mempererat pelukannya dan mencium leher Tiffany menggunakan hidungnya.

"itu tergantung dari kamu Tae"

"kenapa tergantung aku?"

"kalo mata kamu gak jelalatan ya kita akan baik-baik aja. Mata dan otak byun kamu itu yang harus dikondisikan", Tiffany memukul pelan kepala Taeyeon.

"aku gak byun kok sayang"

"gak byun gimana, tangan kamu aja udah ada disitu aja", ucap Tiffany yang merasakan tangan kanan Taeyeon meraba butt-nya. Taeyeon hanya cengengesan saat menyadari tangannya reflek menyentuh butt kekasihnya itu, namun ia tak berniat sedikitpun melepas tangannya dari sana. Bahkan kini ia mulai meremasnya, membuat Tiffany menoleh padanya.

"kamu ya, jangan mancing-mancing aku deh Tae"

"kamu duluan yang mancing aku Fan, segala pake handuk doang", Taeyeon menatap seluruh tubuh Tiffany. Tatapan itu seolah-olah menelanjangi Tiffany dari atas hingga bawah. Taeyeon mulai mendekatkan wajahnya ke telinga Tiffany dan menyingkirkan beberapa helai rambut yang menghalangi telinganya lalu menyibakkan ke belakang telinga.

"kenapa gak sekalian aja gak pake apa-apa sayang?", setelah Taeyeon mengatakan hal itu, ia meniup pelan belakang telinga Tiffany dan menciumnya.

Once In A Lifetime [COMPLETED]Where stories live. Discover now