Just Tell Me #17

2.3K 258 32
                                    





Tiffany POV



"hahh..hahh..hahh...capeeekk.."
"hhhh..hahh..sorry ya Fan, gara-gara gue"

Kami berlomba mengatur nafas setelah berlarian sebelum banyak orang mengetahui keberadaan Taeyeon.

"gak apa-apa Tae....resiko jadi cewek ganteng...hahh..hahh", ucapku lirih.

"bentar, lu bilang apa? Ganteng?"

"ahh..nggak Tae, aku gak bilang apa-apa kok"

"ah serah deh..."

"ehmmm Tae.."

Aku melirik tangan Taeyeon yang masih menggenggam tanganku.

"iya?"

"kamu boleh lepasin tangan kamu kalo mau. Kita kan udah di dalem lift, udah gak ada yang liat"

"eh....ah....iya, maaf"

"iya gak apa-apa"

Aku tersenyum padanya.

Setelah sampai, kami langsung menuju dapur. Aku segera menyiapkan bahan-bahan untuk memasak.

Sedangkan Taeyeon duduk di kursi di dekat meja tempatku memasak sambil memperhatikanku.

"mau masak apa? Kok bahan-bahannya banyak banget"

"ada deehhh"

"ih pelit. Kasih tau dong"

"tunggu aja, ntar juga suka. Semoga"

"gue bantuin ya?"

"gak usaaah, ntar bau bawang loh"

"gak apa-apa. Ajarin gue masak"

"kamu gak bisa masak?"

"aku sebenernya jago. Jago gosongin. Hahahaha"

"hahahaha dasar. Ya udah sini"

Aku menyuruhnya mendekat.

"ini diapain?"

Taeyeon memegang nanas.

"kulitnya dikupas, daging buahnya taruh di piring ini, nah kulitnya kamu telen"


"hahh??! Lu nyuruh gue nelen kulit nanas?! Kenapa gak kulit duren aja sekalian? Tega lu ya"

Taeyeon mengacak-acak rambutku.


"aduhh..ahahahah. Becanda Taeeee"

Aku mencubit pipi kirinya.


"ya udah, kupas dulu nanasnya"

Taeyeon dan aku mulai memasak bersama. Sesekali Taeyeon menjahili aku yang sedang serius mengolah makanan. Dan dapurku pun penuh dengan suara tawa kami berdua.



Tiffany POV end

Taeyeon POV

"nah selesaaii.."

"waaahh keliatannya enak ya"

Aku bermaksud mencicipi hasil masakanku dan Tiffany. Namun Tiffany memukul tanganku.

"yak Taeyeon. Cuci tangan dulu. Barusan kamu abis ngupil kan, kamu kira aku gak liat?"

"ya ampuunn, dikit doang"

Aku heran. Kenapa dia bisa tau aku abis ngupil, padahal tadi juga sembunyi-sembunyi.

"cuci tangan gak? Atau kamu gak usah makan"

"iih kayak ibu tiri lu. Iya iya iya. Hhuuff----"

Tiffany menyiapkan meja makan dan menungguku selesai mencuci tangan.

"ini, udah bersih"

"coba liat sini...hmmmm..pinterr"

Tiffany menyentuh pipiku.

"udah boleh makan?"

Aku tak tahan melihat steak di depan mataku yang benar-benar menggugah selera. Baru kali ini aku ikut memasak.


"iya boleh....duduk dulu"

"bentar, gue ambil minuman gue dulu"

"iya"

Aku mengambil 1 kaleng bir dari kantong belanja tadi.

"apa di kulkas ada es batu?"

"iya ada, ada di freezer di bagian atas"

"oke"

Aku memasukkan es batu dan bir ke dalam gelas.

"ayo makan, keburu dingin"

Aku dan Tiffany segera menyantap makan malam kami.


"apa kamu selalu minum bir?"

"emmm iya. Kenapa?"

"gak apa-apa kok. Cuma nanya"

Tiffany menyeruput minumannya.

"itu apa? Keliatannya enak"

Aku tertarik dengan minuman milik Tiffany.




Aku tertarik dengan minuman milik Tiffany

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"ini? Ini Milo Dinosaur. Minuman susu favoritku kalo lagi badmood ataupun goodmood"

"boleh nyicipin? Gue juga suka susu"

Entah kenapa aku malah terfokus pada dada Tiffany. Tapi aku segera memejamkan mataku beberapa saat, berusaha menghentikan pikiran kotorku. Dan mulai mencicipi minuman Tiffany.

"gimana? Enak?"

"enak banget. Kenapa gue gak dibikinin?"

"karena kayaknya kamu lebih suka bir"

Saat mengatakan itu, wajah Tiffany sedikit lebih datar.

"kenapa sih? Kok ekspresinya kek gitu"

"sebenernya, aku gak terlalu suka seseorang yang doyan minum alkohol, karena alkohol itu bahaya buat kesehatan dan juga karena aku gak suka baunya"

"ah....mianhe.....seharusnya lu ngomong dari tadi"

"gak masalah Tae. Kalo kamu suka sih, aku gak nglarang. Toh aku bukan siapa-siapa kamu"

"gak apa-apa, lu ngomong aja. Bentar, gue buang dulu ini"

Aku beranjak dari kursiku dan membuang bir dinginku ke wastafel dan menggantinya dengan air putih dingin.

"nah, udah gue buang"

Aku tersenyum padanya.













To Be Continued....

Once In A Lifetime [COMPLETED]Where stories live. Discover now