27. Kiss me!

487 42 67
                                    

"Aku tak mau kita kehilangan jejak Gloria lagi, Kay. Kita harus tahu apa yang sebenarnya dia sembunyikan," geram Justin. Ia tak lagi bisa menutupi pikiran buruknya pada Gloria. Justin yakin kalau Gloria memiliki rencana busuk di belakang mereka.

"Tenanglah, Justin ... jangan berburuk sangka dulu. Jangan lupakan dia sahabatku dari kecil, dia yang selalu mengerti segalanya tentangku," kata Kayreen yang meski telah mengetahui beberapa fakta buruk Gloria tetap berusaha membela sahabatnya. Hal itu membuat Justin geram.

"Justru karena dia tau dan mengerti segalanya tentangmu, maka dia bisa dengan mudah memanfaatkan kepolosanmu, kau tahu?"

Justin meraih tangan Kayreen menggunakan sebelah tangannya yang kosong, sambil tetap menatap lurus ke jalanan. Mengusapnya pelan, seolah tangannya andil dalam ikut memberi Kayreen kesadaran. Kemudian Justin tiba-tiba meremas tangan Kayreen kuat, sampai Kayreen memekik merasakan sakit pada tangannya.

"Apa yang kau lakukan?!" bentak Kayreen setelah menarik tangannya lepas dari genggaman erat Justin. Sedangkan Justin hanya mengukir senyum miring, mengundang rasa penasaran Kayreen.

"Tadi mengelus tanganku, lalu kenapa tiba-tiba meremas kuat? Kau tahu itu sakit, bukan?" kata Kayreen sambil tetap mengelus tangannya yang memerah. Justin meremas tangannya kuat seperti menggunakan seluruh tenaganya, tadi.

"Kenapa tak sadar kalau sebenarnya aku ingin melukai tanganmu?" tanya Justin penuh misteri, dengan pandangan tak lepas dari jalanan di depannya.

"Karena ...," ucap Kayreen tertahan, ia mengerti benar apa maksud Justin.

"Karena aku terlebih dahulu mengelusnya, memberikan kenyamanan pada tanganmu, sampai kau tak sadar kalau sebenarnya aku berniat meremas kuat tanganmu disaat kau menikmati elusanku,"

Ah, ini maksudnya, tepat seperti apa yang ada di pikiran Kayreen.

"Apa maksudmu--"

"Ya, tentu maksudku apa yang sekarang ada di kepalamu." Justin melirik Kayreen sekilas, "Kau terlalu hanyut dalam kebaikan Gloria, sampai kau tak sadar kalau sebenarnya tersembunyi suatu maksud dari kebaikannya."

Kayreen menatap tangannya yang berwarna sedikit kemerahan, memikirkan perkataan Justin barusan. Entah kenapa sekarang dia jadi ikut berburuk sangka pada Gloria. Apakah itu salah? Tentu. Namun semuanya seakan menunjukkan kalau Gloria seperti menyembunyikan sesuatu.

"Tak selama yang terlihat baik benar-benar baik ...."

***

"Darimana kau tahu rumah Gloria?" tanya Kayreen saat mobil Justin telah berada tepat di depan sebuah rumah dengan pagar besar di depannya. Rumah Gloria.

"Aku tahu apa yang ingin aku ketahui," kata Justin seraya tersenyum miring penuh arti. Membuat Kayreen memutar bola matanya jengah.

Setelah keluar dari mobil, Kayreen dan Justin berjalan berbarengan. Secara tiba-tiba, Justin meraih tangan Kayreen dan mengenggamnya erat. Kayreen merasakan jantungnya tiba-tiba berdetak tak keruan.

Oh ayolah, Kay, Justin hanya mengenggam tanganmu, batin Kayreen merasa bodoh.

Justin menekan bel beberapa kali, beberapa saat setelahnya keluarlah Gloria dengan tatapan terkejutnya.

"Kayreen? Justin?"

Gloria dengan kegugupannya segera melebarkan pintu rumahnya, memberi jalan pada Justin dan Kayreen untuk masuk.

"Kalian mau minum?" tawar Gloria berbasa-basi.

"Tak perlu, kami hanya sebentar," ucap Justin, membuat Gloria mengurungkan niatnya untuk pergi ke dapur.

Complicated (JB)Where stories live. Discover now