Chapter 23

1.3K 54 0
                                    

Mataku membelalak seketika. Ershu dengan mudahnya melelehkan borgol itu. Setahuku vampir tidak mempunyai kekuatan yang seperti itu. Tapi tunggu, bukankah tadi dia mengatakan bahwa dia bukanlah Ershu?

Aku mengedipkan mataku dan rahangku merosot saat itu juga. Bukankah di Johnny? Selang lima detik kemudian mataku mengedip dan memperlihatkan sosok Ershu. Lalu berubah menjadi Johnny.

Rasanya aneh setiap aku mengedipkan mataku dan melihat sosok yang bereda-beda.

BRUKKK

Tubuhku dengan mudahnya dihempaskan ke arah dinding jeruji besi oleh Junhui. Punggungku terasa nyeri tak tertahan. Aku mengaduh menahan sakit. Sedangkan Ershu hanya tersenyum miring di bawah sana.

Aku menyaksikan mereka yang berada di sana. Sorot mataku tiba-tiba saja teralihkan pada Jackson yang berkondisi sama seperti kakakku.

"Ah, kupikir populasi penyihir sudah punah," ucap Junhui mengejek dan mulai melakukan pemanasan awal berupa menggerakkan lehernya dan jemarinya hingga bersuara.

"Aku ini penyihir yang pintar." Johnny terkekeh menyombongkan dirinnya.

"Cih! Aku tidak yakin denga apa yang kau ucapkan barusan." Nana mengambil kristal ruby dan memasangkannya kembali di dahinya.

Seketika mata Nana menjadi merah menyala, dan Junhui mengeluarkan taringnya yang memanjang itu.

"Menyerahlah sebelum kami akan menjadikanmu santapan malam ini setelah menikah. Karena kami akan jauh lebih kuat dari biasanya," ucap Junhui dengan mata yang berwarna keemasan dan jauh berbeda dengan mata yang dimiliki Nana saat berubah menjadi vampir.

"FRAGMA ISCHYOS!"

Nana terus menatap mata Johnny yang berwarna hitam pekat. Namun sepertinya kekuatannya tidak bisa berfungsi sama sekali. Johnny hanya tersenyum miring.

"Kekuatanku telah berpengaruh padamu nona."

"A-apa? Apa yang kau kau lakukan?" tanya Nana yang perlahan merasakan tubuhnya yang mulai terasa kaku seketika.

Nana sadar bahwa perlahan kakinya mulai mengejawantah menjadi emas dan tidak bisa digerakkan.

"Itu kutukan untukmu nona, kau terlalu terobsesi dengan sosok seorang Jackson. Kau lupa, bahwa akulah orang yang memberikan kristal ruby itu padamu?" tanya Johnny sambil menaik-naikkan kedua alisnya.

"Sial, waktu itu kau hanya memberikannya padaku bodoh!"

"Siapa bilang? Justru kau hanya pergi tanpa pamit dan lupa untuk membayar. Ada harga yang harus dibayar dengan apa yang baru saja kau ambil. Sekarang aku menuntut bayaranmu. Sebagai bayarannya, akan kuambil jiwa hitammu."

"TIDAAAK!" Nana menjerit, namun jeritannya meredup seiring jiwanya tersedot.

"Sekarang, coba kita lihat siapa yang menang di antara kita berdua," ucap Johnny sambil menatap tajam ke arah Junhui.

Junhui hanya terkekeh. "Mudah juga rupanya kau menghabisi vampir seperti dirinya."

"Kenapa? Kau takut padaku?"

Junhui dengan gesit berusaha menyerang Johnny, namun tetap saja Johnny dengan mudahnya menghindar dari serangan Junhui.

"Wow! Kau gesit sekali darah campuran," Johnny tersenyum miring sambil menatap Junhui yang hanya menatapnya tajam.

-TBC-

Yeayyy, besok chapter terakhir lho :D

Jangan lupa vomment jika berkenan. Vote aja deh, comment kalo benar-benar terkesan.

Oh ya, aku butuh cameo nih buat chapter terakhir. Kalian mau? Yang mau silakan comment nama kalian di kolom komentar yaaa <3

,

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang