Chapter 9

1.6K 71 1
                                    

"Yanxi, bangunlah."

Aku berdecak sebal. Mataku masih tertutup. Enggan untuk membuka kelopak mata. Padahal baru saja aku menikmati istirahatku.

"Astaga, ayo bangunlah."

Badanku tergoyang-goyang. Baik itu ke kanan maupun ke kiri. Mau tidak mau aku membuka mataku.

Aku masih berbaring dan tidak berniat sama sekali untuk duduk. Rasanya terlalu malas untuk duduk.

Sekarang posisi tubuhku menghadap seorang lelaki yang sudah kukenal jelas dengan tubuh yang masing terbaring di atas bangsal.

"Apa?" tanyaku dengan suara serak.

Ia tersenyum. Wajahnya mendekati wajahku. Membuatnya terlihat semakin tampan. Tanpa kusadari, ia mencium keningku. Lalu menjauhkan wajahnya. Mengangkat tabgan kanannya yang membawa kantung makanan.

"Aku membawakanmu makan siang. Ayo kita makan bersama." Ia tersenyum senang, menunjukkan kedua lesung pipitnya yang membuatnya terlihat tampan dan manis di waktu yang bersamaan.

"Kau terpesona padaku?" Jackson menaikkan sebelah alisnya padaku.

"Te-tentu saja tidak. Jangan terlalu percaya diri Tuan Yi." Aku menekankan nada pada kata 'Tuan Yi' sambil memelototinya kesal.

Jackson hanya terkekeh pelan. Lalu mencium pipiku. Membuat mataku membulat seketika.

Kau bodoh Jackson Yi!!!

"Apa yang kau lakukan!" pekikku kesal sambil menyentuh pipiku yang baru saja ia cium.

"Mencium pipimu," ucapnya dengan tampang polosnya.

"Aishhh! Kenapa kau melakukan itu?!"

"Lalu," Jackson kembali mendekati wajahku, dan bodohnya aku sama sekali tidak bisa bergerak sama sekali, hingga pada akhirnya ia menciumku—tepat—di bibirku. "Apa seperti itu maksudmu? Kau menginginkan itu bukan?"

Aku langsung duduk di bangsal. Jemariku kembali mendingin. Rasa panas itu kembali menjalari wajahku. Dan ya, jantungku berpacu sangat cepat. Aku yakin pipiku lagi-lagi merona.

Tapi aku bersyukur, karena Jackson tidak menyadarinya. Karena ia membelakangiku untuk mengambil bangku untuk duduk di samping bangsal yang kutempati.

Ia duduk berhadapan denganku. Senyumannya selalu menampang di wajahnya.

Lalu, aku merasa ada yang janggal.

Jackson, bukankah ia seharusnya berada di restoran yang sudah ia pesan untuk makan siang bersama klien-kliennya?

"Aku cemburu padamu, Yanxi."

-TBC-

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang