Chapter 19

1.1K 53 5
                                    

Maaf kalau kalian menemukan typo, karena aku langsung post tanpa revisi.

Happy Reading~

Aku membuka mataku. Hal yang pertama kali kurasakan adalah rasa dingin yang menerpa kulitku. Aku baru memyadari bahwa sekarang tubuhku hanya terbungkus gaun tidur yang lusuh dan berwarna putih.

Leherku terasa berdenyut nyeri. Rambutku yang kusanggul kini tergerai.

Aku tidak mengerti, kenapa aku bisa terkurung di jeruji besi ini? Aku ingin mengeluarkan suara, tapi suaraku seperti tertahan. Bahkan bibirku enggan untuk terbuka.

Suasana di tempat ini benar benar gelap. Jeruji besi ini sudah seperti sangkar burung yang menggantung di aula istana yang gelap dan tidak memiliki pencahayaan sedikitpun.

Sorot mataku menangkap seseorang yang yang juga dalam keadaan sama sepertiku. Ia juga berada di jeruji besi yang tergantung di langit-langit aula istana.

Merasa di perhatikan, ia menolehkan kepalanya ke arahku. Aku terkesiap. Dia, benarkah dia seorang Wang Junkai?

"Yanxi?" ucapnya terkejut.

Alu ingin meresponnya dalam bentuk kata-kata. Sayangnya aku hanya bisa memberikan senyuman padanya.

Mataku berkaca-kaca ketika menatapnya. Aku tidak menyangka bahwa aku akan bertemu dengannya lagi setelah sekian lama berpisah. Kami bertemu dalam kondisi seperti ini.

"Kau … kenapa tidak bicara?" Ia menatapku heran.

Aku hanya menggelengkan kepalaku.

"Kembaranku telah mengunci semua kemampuanmu ternyata!" Junkai mengumpat kesal.

Aku hanya terdiam. Junkai mempunyai kembaran? Setahuku Junkai adalah seorang anak tunggal.

"Wah, kau gadis yang kuat rupanya. Kupikir kau akan tertidur selama 157 hari, ternyata kau sudah terbangun di hari ke 35. Aku sungguh kagum padamu nona."

Aku dan Junkai langsung menolehkan kepalaku ke asal suara. Mendengar suara ini membuatku bergidik ketakutan secara tiba-tiba.

Kakiku terasa melemas. Angin-angin kencang yang tidak kuketahui dari mana asalnya berembus kencang menerpaku hingga tubuhku terpelanting ke dinding jeruji besi dengan mudahnya.

Rasa panas mulai menjalari seluruh tubuhku. Aku meringis kesakitan.

"Panas …." Aku berucap dengan nada lirih.

"Apa yang kau lakukan sialan!" Junkai menatap marah pada kembarannya itu.

Junhui hanya tersenyum penuh kemenangan. "Aku hanya ingin memberikan pelajaran pada calon pengantinku."

-TBC-

HAHAHAHA /ketawa jahat/

Menurut kalian gimana?

Mohon apresiasinya jika berkenan :)

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang