Chapter 5

2.2K 86 0
                                    

Melemparkan tas dan berbaring di kasur baruku. Aku menatap malas ke arah koperku. Isinya hanya pakaian dan beberapa aksesoris sederhana. Tidak ada peralatan make up di dalamnya. Entah kenapa aku benar-benar tidak suka saat memakai make up. Itu membuat wajahku seperti tertutup topeng. Ditambah penggunaannya yang menurutku sedikit rumit.

"Sekarang sudah jam berapa?" gumamku sambil melirik jam.

Aku menghela nafas sejenak. Sudah jam 8 malam rupanya. Tak lama kemudian pintuku diketuk oleh seseorang. Pintuku tidak mungkin diketuk hantu bukan? Lucu sekali.

"Siapa?" ucapku malas.

"Aku."

Ershu? Aku berjalan dengan langkai gontai menuju pintu kamar dan membukanya. Saat pintu terbuka, Ershu tersenyum lebar menatapku. Matanya berkaca-kaca. Tanpa aba-aba ia langsung memelukku erat dan membuatku sesak nafas. Astaga, jadi sekuat inikah kekuatan vampir?

"Aku membencimu Liu Yanxi." Lirihnya sambil berbisik padaku.

Ia melepas pelukannya dan menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Aku tidak tahu kenapa ia tiba-tiba bersikap seperti ini padaku. Apa ada yang salah denganku?

"Kupikir ini adalah mimpi." Wajahnya terlihat sangat gembira dan tidak henti-hentinya tersenyum lebar ke arahku.

Aku hanya tersenyum tipis melihat tingkahnya. Malam ini, aku menghabiskan waktuku dengan bercerita bersama ershu sepanjang malam. Begadang lebih tepatnya. Meningatkanku akan penyanyi dangdut asal Indonesia. Begadang jangan begadang. Rhoma Irama namanya. Entah kenapa kakakku benar-benar menyukai musik dari Indonesia. Mungkin karena pengaruh pacarnya yang dari negara Indonesia. Ah, tapi jika kupikir-pikir lebih baik ershu tidak boleh mengetahui tentang kebenaran ini. Aku tidak ingin tawa yang ia gunakan untuk mengisi malam ini terhenti.

"Kenapa aku tidak bisa membaca pikiranmu?"

Pertanyaan Ershu membuyarkan lamunanku seketika. Aku terpekur sesaat. Namun tiba-tiba aku merasakan perih dan panas yang luar biasa di leherku. Ershu membulatkan kedua matanya dan pergi meninggalkanku di kamar. Tak lama kemudian Ershu memasuki kamarku kembali, kali ini ia bersama Jackson.

Aku memundurkan langkahku seiring berjalannya Jackson yang mendekatiku. Hingga pada akhirnya aku terkunci dibalik dinding oleh kedua tangannya. Leherku semakin sakit karena Jackson menancapkan taringnya tepat di leherku. Tubuhku melemah dan pandanganku memburam, dan semuanya terasa gelap.

To be continued_

sesuai janji aku updatenya double loh ya. makasih udah baca hehe. semoga betah bacanya. tetap baca cerita ini ya

Hyejung 💜

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang