Chapter 14

1.3K 57 0
                                    

Typo bertebaran~

Aku mengernyitkan dahiku keheranan. Pelayan itu memang mengantarkan makanan ke mejaku dan Junkai. Tapi kenapa hanya satu? Bahkan jusnya juga satu gelas.

"Kau … tidak memesan makananmu?" tanyaku pelan karena orang-orang yang ada di kafe ini selalu berbisik-bisik, entah sedang berbisik tentang apa.

"Aku tidak lapar." Junkai tersenyum simpul padaku.

Aku mengerucutkan bibirku kesal. "Kalau begitu kenapa mengajakku untuk makan siang bersama?"

Tiba-tiba saja Junkai mendekatkan wajahnya hingga sangat dekat dengan wajahku. Bahkan aku dapat merasakan hembusan nafasnya menerpa kulit wajahku. Seketika aku merinding ketika mata tajamnya seakan tengah menelanjangiku.

Dia memang bukan seorang Wang Junkai. Dia adalah Huang Junhui.

"Kenapa? Kau takut padaku?"

Aku bergetar, namun aku masih bisa menahannya dan mencoba untuk mengumpulkan keberanianku.

"Bisakah wajahmu menyingkir dari wajahku? Kita menjadi pusat perhatian orang-orang di kafe ini … lahipula aku juga sedang lapar."

Junkai tersenyum miring. Ia mendudukkan dirinya di kursi yang ada di hadapanku.

Aku mengusahakan diriku bersikap setenang mungkin, walaupun perasaan tidak enak terus-terusan menghinggapiku.

Junhui terus menatapku dengan tatapan yang sulit untuk diartikan. Bahkan sekarang aku tidak bisa menikmati makananku.

"Apakah rasanya enak?"

Cepat-cepat aku mengunyah makanan yang ada di mulutku, lalu menelannya. "Eummm … ya, tentu saja."

"Mungkin besok-besok kita bisa ke tempat ini lagi."

Aku menelan salivaku. Gugup. Buku-buku jariku memutih seiring tanganku meremas rokku.

"Aku … tidak bisa menjamin itu." Aku menundukkan kepalaku dan menggigit bibir bawahku.

Kurasakan daguku ditarik, sehingga kepalaku mendongak.

"Jangan menggigit bibirmu hingga berdarah."

Aku hanya tersenyum kikuk. Junhui melepaskan tangannya dari daguku.

Dentingan lonceng dari pintu masuk mulai terdengar. Semua mata tertuju pada pengunjung yang baru memasuki kafe, tidak terkecuali aku dan Junhui.

Mataku membelalak saat mengetahui siapa yang datang. Dia hanya tersenyum padaku dan duduk di bangku sebelahku.

Dia tidak lain lagi adalah Jackson.

Sekarang suasana benar-benar terasa tegang. Aku merasakan hawa saling mengintimidasi, baik Junhui maupun Jackson.

Tapi entah nengapa perasaanku sedikit lega kala Jackson datang ke tempat yang menurutku terbilang cukup aneh ini.

"Nona Liu—"

"Nona Liu, beberapa klien baruku sepertinya ingin mengurus beberapa administrasi denganmu. Mereka menunggumu di ruanganku." Jackson mengucapkan kata-kata itu dengan santainya tanpa mengacuhkan Junhui yang sekarang tengah menatapnya tajam.

Aku mengangguk pelan dan segera beranjak dari bangkuku. Buru-buru kulangkahkan tungkaiku meninggalkan kafe itu.

Aku tahu betul Jackson hanya berbohong mengenai urusan administrasi klien-klien barunya. Karena sebelumnya aku telah mengurus semua administrasinya.

Untuk yang pertama kalinya, aku mengucapkan terima kasih padamu, Jackson Yi.

-TBC-

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang