Chapter 22

1.2K 52 0
                                    

BTW aku ngetik cerita ini sambil mentoring di grup line, nah kemungkinan aku kurang teliti ngetiknya. jadi maaf ya kalo kalian menemukan typo. nanti malam aku update lagi :)

dan ya, aku seneng banget cerita ini hampir 1k yang baca TT big thanks buat kalian semua.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ini tidak mungkin. Aku mengucek-ngucek mataku dan menatap ke arah bawah lagi. Tempat Jackson berdiri dengan tangannya yang diborgol oleh Junhui dan Nana. Ershu pun juga tertangkap dengan tangannya yang diborgol.

"Lepaskan aku sialan!" seru Jackson, lalu menggertakkan rahangnya kesal.

"Kenapa aku harus melepaskanmu?" tanya Nana sambil membelai wajah Jackson.

Jackson menatap Nana sinis, lalu memalingkan wajahnya dan mendengus kesal.

"Singkirkan tanganmu yang penuh dosa itu dari wajahku sekarang juga," ucap Jackson yang sepertinya bersikap dingin.

"Kau menyakitiku Jackson," lirih Nana.

PLAKKK

Nana menampar pipi Jackson hingga kulit wajahnya membekas merah. Aku pun merasakan hal yang sama dengan Jackson, rasanya perih dan panas. Mataku berkaca-kaca menahan sakit.

"Jangan menyakitiku lagi, oke?" ucap Nan yang kembali menangkup wajah Jackson.

Ershu hanya terdiam. Ia menyaksikan semuanya dan tidak mengatakan sepatah kata pun. Aku merasa sedikit heran dengan sikap Ershu yang seperti ini. Biasanya ia tidak akan tinggal diam.

Meskipun Ershu dalam kondisi yang tidak berdaya, tetap saja aku mengenalnya. Karena Ershu adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang sentimental sejauh aku mengenalnya. Jadi, setidaknya Ershu pasti akan meneriakkan Nana dan Junhui dengan makian.

Tapi ini tidak sama sekali. Tidak mungkin Ershu bersekongkol dengan Nana dan Junhui. Karena tangannya pun juga diborgol seperti Jackson.

"Kau sudah bangun sayang?" tanya Junhui yang sepertinya berjalan mendekati jeruji besi yang kutempati.

Dalam sekejap, Junhui sudah berada di tempat yang sama denganku. Ia mendekatiku dan merangkul pinggangku. Bulu kudukku meremang ketika nafasnya berembus menerpa kulit leherku.

"Darahmu manis sekali sayang."

"Jangan mencoba untuk mencelakainya!" Jackson berseru.

Junhui terkekeh, lalu mencium pipiku. Aku terkesiap pada apa yang baru saja Junhui lakukan padaku.

"Tidak ... kami akan menikah di malam ini ... bukankah bulan akan bersinar terang?"

"A-apa?" Jackson tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya dan merasa dunianya seakan-akan runtuh seketika.

"Malam ini kita juga akan menikah sayang," ucap Nana sambil menyeringai.

Jackson berusaha melepaskan borgol yang membelenggunya sekarang. Ia tidak ingin menikah dengan Nana. Aku juga tidak rela menikah dengan Junhui. Tapi apalah daya. Kami semua tidak berdaya dengan kenyataan yang kami hadapi sekarang ini.

"Kau dan Ershu—adikmu benar-benar payah rupanya," ucap Junhui sambil tertawa menggelegar.

Ershu yang mendengar itu hanya tersenyum miring. "Jadi ... kau mengira bahwa aku Ershu ya?"

-TBC-

Jangan lupa vomment jika kalian suka :)

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang