Chapter 10

1.7K 78 0
                                    

Typo everywhere

•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•°•

Aku membuka balkon kamarku. Hembusan angin mulai menerpa rambutku yang tergerai. Menghirup udara sebanyak-banyaknya, aku melangkahkan kedua tungkaiku menuju balkon.

"Rasanya sejuk." Sebuah senyuman mulai tergurat di bibirku.

Rumah Jackson yang sebesar istana ini memudahkanku untuk melihat pemandangan kota saat malam hari. Kebetulan kamarku ada di lantai lima.

Melihat begitu banyaknya anak tangga yang berjejer di dalam rumah ini sebenarnya membuatku sedikit ya, begitulah. Sungguh saat itu aku benar-benar membayangkan menaiki ratusan anak tangga tersebut menuju kamarku.

Untung saja itu hanya pemikiranku. Karena rumah ini memiliki lift tersendiri.

"Apa yang kau lakukan di sana?"

Aku menolehkan kepalaku, dan mendapati Jackson yang tiba-tiba saja berada tepat di belakangku. Lantas aku menghela nafasku.

"Biasakan sebelum memasuki ruangan orang lain, sebaiknya mengetuk pintu terlebih dahulu," ucapku yang masih terus memandangi pemandangan kota.

Samar-samar kudengar kekehan pelannya di samping kananku. Aku tidak peduli. Sibuk menikmati pemandangan yang benar-benar memanjakan mataku untuk saat ini.

"Yanxi."

"Hmm?"

Jackson tidak mengatakan apapun. Aku tidak berniat untuk menoleh ke arahnya. Membiarkan atmosfer kesunyian di antara kami berkeliaran begitu saja.

Tidak ada yang berbicara di antara kami. Aku menyukai suasana ini.

Kerlap-kerlip lampu yang memenuhi kota menjadi bagian estetika tersendiri bagiku. Bahkan cahayanya tidak kalah dengan hamparan bintang di langit.

"Yanxi."

"Hmm."

Sebuah tangan menarik pinggangku. Membuat atensiku teralihkan. Jackson menyeringai lebar menatapku.

"Bukankah aku tampan?" Ia menaikkan sebelah alisnya.

"Ti-tidak sama sekali," ucapku gelagapan.

"Hmm? Kau yakin?"

"Ju-Junkai! Dia lebih … tampan."

Rahang Jackson mengeras. Sorot warna matanya berubah seketika.

Ia mendorong tubuhku hingga terjengkang ke lantai. Tulang ekorku terasa nyeri. Aku mengerang tak tertahan.

"Apa yang kau lakukan Jackson Yi!"

Jackson menarik tangan kananku. Dalam satu sentakan keras, berhasil menbuatku berdiri seketika. Lenganku serasa patah.

Kedua tangannya memegang bahu kanan dan kiriku. Lebih tepatnya mencengkeramnya dengan kuat. Tubuhku benar-benar remuk sekarang.

"Kuperingati kau, Liu Yanxi, jangan pernah dekati pria bernama 'Xi Junhui' itu. Karena 'KAU MILIKKU DAN HANYA MILIKKU' camkan itu baik-baik."

-TBC-

My Possessive Boss [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang