10th Case: Atropa yang Terbang Bersama Angin

424 60 3
                                    


Aku menulis surat ini sebelum pergi. Aku pikir kau mungkin akan khawatir dan aku bisa membayangkan kecemasan di raut wajahmu. Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja. Jangan buang-buang waktumu untuk mengerutkan muka dan merasa khawatir. Kau tahu? Aku selalu membayangkan wajahmu yang tersenyum di setiap lembar surat yang kutulis untukmu ini.

Aku tidak punya tempat selain bersandar padamu. Paman dan bibi semuanya sangat baik padaku, tapi aku sudah cukup merepotkan mereka semua dengan masalahku. Mereka semua tahu apa yang tidak kutahu, dan aku tidak mau berpikir bahwa mereka mengasihaniku. Aku takut mereka semua akan marah jika aku bilang begitu. Sampaikan maafku, ya? Bilang saja kalau perasaan mereka semua tersampaikan dan aku bahagia bisa menerimanya. Tapi, aku hanya bisa menulis surat ini untukmu, bukan yang lain. Hanya untukmu. Karena kau berhak tahu yang sebenarnya tentang diriku.

Scorpius,

adikku yang kusayangi selama bertahun-tahun aku tumbuh,

adikku yang rupawan dan baik hati,

aku menulis surat ini untukmu,

agar kelak kau tidak bersedih atas kepergianku.

Di tempat yang jauh itu,

aku pasti akan terus mengingatmu

dan mendoakan kebahagianmu.

.

.

ATROPA

[The Disappearance of Magic]

Rozen91

Harry Potter © J. K. Rowling

Inspiration (untuk beberapa bagian) : Girls in the Dark © Akiyoshi Rikako

10th Case: Atropa yang Terbang Bersama Angin

.

.

Scorpius menopang dagu dengan sikunya. Iris kelabunya menatap langit biru musim gugur. Langit biru dan awan yang berarak-arak mengikuti arah angin yang berhembus ke selatan. Dan juga kerlap-kerlip potongan-potongan kertas warna warni yang ditabur di langit. Tawa yang terdengar menembus celah kaca mobil yang ia buka setengah. Kedua matanya terpatri dan mengikuti orang-orang berpakaian aneh yang menari dan berseru girang. Anak-anak kecil berlarian ke sana kemari, mengenakan topeng dan mengangkat kincir angin mini tinggi-tinggi.

Festival rakyat.

Kelopak matanya merendah.

Atropa pernah berjanji akan membawanya ke festival muggle suatu hari nanti. Dan sampai sekarang, ia belum menepatinya. Padahal janji itu sudah berdiam selama 6 tahun. Scorpius mengusap wajahnya. Mencoba untuk menghalau kesedihan.

"Kau tidak apa-apa?"

Scorpius tersentak sebelum menenangkan diri. Ia lupa sedang berada dimana, terlalu hanyut dengan pikirannya sendiri. "Aku baik-baik saja, dad. Terima kasih."

"Sama-sama."

Scorpius melirik.

Ia tidak pernah melihat kekhawatiran di wajah ayahnya sejak pemberitahuan McGonagall tentang apa yang sudah terjadi. Tentang Atropa yang menghilang.

ATROPA : The Disappearance of Magic (completed)Where stories live. Discover now