.
.
ATROPA
[The Disappearance of Magic]
Rozen91
Harry Potter © J. K. Rowling
7th Case: Daffodil yang Terkoyak
.
.
"Bagaimana perasaanmu?"
"Sudah lebih baik. Siapa yang merawatku?"
"...."
"...jangan bilang kalau..."
"Bukan aku. Hortensia yang melakukannya."
"Sudah kuduga."
"Kenapa?"
"Yang kuingat cuma rambut putih, jadi kupikir...yaah, syukurlah suaranya lebih feminim."
"...hee?"
"...apa, sih?"
"Kau berharap aku yang merawatmu, hm?"
"...."
"...."
"...."
"....Lupakan."
Hermione menghela nafas. "Dimana Hortensia?"
"Di luar."
Hermione menatapnya. Draco menaikkan alis. Hermione lantas menghembuskan nafas lelah, seolah tengah berhadapan dengan anak kecil. "Apa kau bisa memanggilnya kemari, Malfoy?"
"Kau," Draco tersenyum penuh kemenangan, "meminta-ku, Granger?"
Iris hazel menatap bosan. "Aku akan memanggilnya sendiri," putus Hermione, menyibak selimut.
"Tidak perlu." Draco menahannya, "aku akan memanggilnya. Kau..." ia mengalihkan wajahnya, menutup bibir. "Aku akan memanggilnya," ulangnya, tergesa-gesa keluar tenda. Menghindari sorot mata penuh tanya yang mengikuti.
Hermione sedikit bingung dengan sikap Malfoy yang lebih.... apa? Lunak? Baik? Ikhlas? Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam sejarah hidup mereka. Hermione tidak mempermasalahkannya. Kalau ia menjaga hubungan baik seperti ini, mungkin saja sikap Malfoy tak akan memburuk lagi dan membuatnya sakit kepala. Hermione tidak mau itu. Setidaknya, sampai mereka berhasil keluar dari masalah ini. Sampai mereka kembali ke Hogwarts.
Srek.
Seseorang masuk, kali ini Malfoy tidak ikut.
Hortensia terlihat sibuk menatap lantai dengan sorot mata keras kepala.
"Kata Malfoy," mulainya ringan, "kau yang merawatku, ya?"
Atropa mengangguk.
"Hortensia."
Hermione tersenyum.
Atropa berjengit, menatapnya dengan kernyitan alis yang dalam.
Hermione tidak melihatnya. Waktu itu, ia berkata lagi,
"Terima kasih."
Atropa hanya bisa menundukkan wajahnya, menyembunyikan muka di bayangan poninya. Ia mengangguk cepat dan berbalik pergi.
YOU ARE READING
ATROPA : The Disappearance of Magic (completed)
Fanfiction"Garis takdir kalian bertemu karena sihir itu ada! Aku bersumpah dengan eksistensi yang tak pernah diinginkan oleh siapapun ini, aku bersumpah akan membuatnya menghilang! Jika kekuatan sihir tidak pernah ada, maka kalian berdua tidak akan pernah ber...