Mah tahu nggak anakmu ini sangat merindukanmu, bahkan ayah yang dulu sayang sama aku kini sering membela orang lain yang membuatku semakin asing dan semakin terpenjara pada perasaan yang berduri.
Ah aku ini lemah banget yah Mah, semenjak kehilangan Mamah aku itu seperti anak yang caper butuh perhatian kesana kemari.
Mamah tahu nggak, kadang aku disini selalu berpikir untuk apa banyak bicara jika akhirnya lontaran menyakitkan tertuju padaku. Kadang aku ingin pergi jauh dari sini untuk sekedar menenangkan.
Bahkan ayahku yang sekarang, adalah ayah yang berbeda. Dia terlalu menjaga perasaan orang lain, dibandingkan perasaan anaknya.
Kali ini aku benar-benar sadar, bahwa senyaman-nyamannya dengan Ibu sambungan tetap saja saya lebih nyaman dengan ibu kandung.
Tapi saya sadar sih mah, saya egois. Saya menginginkan kasih sayang dari orangtua secara lengkap tanpa waswas ataupun terbagi. Sedangkan kali ini saya seperti orang asing yang singgah disini. Ayah yang lebih menjaga perasaan ibu sambungku, dan ibu sambungku yang lebih menyayangi anaknnya. Semua serasa berlarian mengejar orang-orang yang tak pasti.
Bahkan aku muak ketika harus duduk dirumah, dan dikekang dengan perasaan yang serba jangan. Seolah-olah aku dimanja, namun nyatanya aku ditimpa.
CITEȘTI
Luka
PoezieLebih baik memberi namun tak dihargai, dari pada meminta namum di caci maki. Terkadang melepas bukanlah hal menyakitkan, namun permulaan untuk memulai dari nol kembali. Melepas bukanlah hal yang harus disesali, namun dengan melepas kita sadar bahwa...