Chapter 6

2.5K 232 19
                                    

Ini chapter 6 yang saya janjikan
Sudah edit

.
.
Author’s POV

Setelah dirawat di rumah sakit selama beberapa hari, akhirnya Kyuhyun diizinkan untuk pulang. Sebenarnya bukan izin sepenuhnya. Kyuhyun terus mendesak dokter Lee yang sangat kuwalahan meladeni pasiennya yang satu ini. Akhirnya ia mengizinkan Kyuhyun untuk pulang.

Sebenarnya ia merasa sedikit khawatir dengan kondisi ginjal Kyuhyun. Namun, sepertinya Kyuhyun menunjukkan perkembangan yang cukup baik.
Kyuhyun terlihat keluar dari rumah sakit seorang diri. Setelah meyakinkan appa dan kedua hyungnya melalui telepon, akhirnya mereka mengizinkan Kyuhyun untuk pulang dengan taxi. Mereka tentu saja merasa tidak tenang. Kyuhyun baru saja sembuh dan dia harus pulang sendiri. Bagaimana dengan keselamatannya. Tetapi, keadaan perusahaan juga sangat genting. Jadi Kyuhyun memutuskan untuk mengalah.

Kyuhyun mendudukkan dirinya di halte bus dekat rumah sakit sambil meletakkan tas ransel berisi penuh yang ia bawa. Ia tidak mendengarkan nasehat appanya untuk naik taxi. Kyuhyun rasa sudah terlalu biasa untuknya pergi menggunakan bus dalam keadaan apapun. Appanya tidak berniat memberi Kyuhyun fasilitas seperti kedua hyungnya. Tentunya karena Kyuhyun masih di bawah umur.

Ia melongokkan kepalanya ke kanan dan kiri. Tidak ada tanda-tanda bus datang. Padahal hari masih pagi. Tak lama ia melihat sebuah mobil Audi hitam berhenti di hadapannya. Pintu itu terbuka dan menampakkan seorang lelaki paruh baya mengenakan jas hitam dengan rapi dan terlihat mempesona. Kyuhyun menatap orang itu datar.

“Park Kyuhyun-ssi?” sapa lelaki itu. Kyuhyun mengeryit. Bagaimana dia bisa tau namanya.

“Ne. Nuguseyo?” tanya Kyuhyun sambil berdiri menyamakan posisi dengan orang itu.

“Ikutlah denganku,” kata orang itu sambil menggandeng tangan Kyuhyun masuk kedalam mobilnya. Kyuhyun hanya menatapnya bingung tetapi tetap mengikuti ajakan orang asing itu, seperti terhipnotis dan tak bisa menolak. Mobil itu melesat. Kyuhyun meninggalkan tasnya di halte.

.
[Kediaman Keluarga Park]

Waktu telah menunjukkan malam yang larut. Rumah keluarga Park terlihat ramai dengan beberapa orang yang terlihat seperti detektif dan polisi di dalam. Mereka berdiskusi tentang suatu hal yang penting. Raut wajah Jungsoo terlihat panik disertai sesal.

Hingga malam larut Kyuhyun belum juga pulang. Jungsoo menyuruh beberapa detektif dan polisi untuk mencari Kyuhyun. Ia yakin Kyuhyun pasti sedang dalam bahaya. Ia menemukan tas anaknya di halte dekat rumah sakit tanpa adanya pemilik tas itu.

Seorang lelaki pimpinan polisi sekaligus detektif bernama Hangeng ini terlihat sedang memainkan bolpoinnya di meja. Lelaki yang juga adalah paman Kyuhyun –adik dari Jungsoo– ini harus menyimpulkan sesuatu tentang hilangnya keponakannya itu.

“Ayolah! Hangeng-ah, kau harus melakukan sesuatu,” desak Jungsoo.

“Aku tidak bisa menyimpulkan siapa tersangkanya. Entah lelaki berbibir sumbing, atau rival kerjamu. Tidak ada tanda-tanda yang dapat menjawab. Tidak ada saksi disana,” jelas Hangeng. Jungsoo mengerang frustasi.

“Sekarang aku harus bagaimana?” tanya Jungsoo dengan nada frustasi yang berat.
Terlihat Heechul meletakkan ponsel Jungsoo yang sedari tadi ia gunakan untuk menghubungi seseorang. Donghae juga mulai meletakkan ponsel yang ia gunakan untuk menelpon Kyuhyun.

“Ponsel mereka terus tidak bisa dihubungi,” kata Heechul sedikit geram.

“Kyuhyun juga tidak segera menjawab panggilanku,” lapor Donghae. Jungsoo tertunduk lemas.

“Ini salahku,” gumamnya. Mereka hanya diam. Tidak ada gunanya saling menenangkan. Toh mereka semua sedang merasa sangat cemas dan saling menyalahkan diri sendiri. Tak lama terdengar ponsel Jungsoo berbunyi menandakan adanya telepon masuk. Heechul segera mengambilnya, namun tak lama Jungsoo menyaut ponselnya dari tangan Heechul.

IF YOU [Cho Kyuhyun]✔️Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt