Chapter 1

8.1K 336 40
                                    

Seorang namja terlihat tengah duduk di salah satu kursi di kedai kopi kota Seoul. Setelah menyantap bulgogi yang ia pesan, ia pun melanjutkan aktifitasnya memandangi tempat bermain yang berada di hadapannya. Ia menghembuskan nafasnya kasar lalu kembali menghisap teh panasnya.

Namja itu sadar bahwa pelayan kedai ini telah menggerutu karena ia tak kunjung pergi dari kedainya. Hanya memakan seporsi bulgogi dan segelas jus ia bahkan menghabiskan waktu lebih dari 3 jam untuk duduk-duduk di sana. Namja itupun memutuskan untuk pergi dari kedai itu. Melangkahkan kakinya menuju sebuah gedung pencakar langit yang menyimpan beberapa ratus apartemen di dalamnya. Mungkin ia akan pulang. Atau tidak.

Namja itu berdiri lemas di depan sebuah apartemen bernomor 228. Ia pun memencet tombol bel yang ada di samping pintu itu. Tak berselang lama, terdengar suara konfirmasi pin dari pintu dan pintu itupun terbuka. Memperlihatkan sesosok namja yang terlihat sedikit lebih tinggi dari namja pertama menunjukkan wajah khawatirnya.

"Yak! Kyuhyunnie, kau kenapa?" tanya namja itu pada Kyuhyun khawatir. Tanpa menjawab sepatah katapun, mata Kyuhyun semakin tertutup dan tubuhnya jatuh melemas. Dengan sigap namja itu berusaha menopangnya dan membawa Kyuhyun masuk ke dalam apartemen miliknya.

***

Setelah sekitar 4 jam pingsan, akhirnya Kyuhyun pun membuka matanya secara perlahan. Ia melihat namja yang sangat ia kenal tengah menunjukkan wajah khawatirnya pada Kyuhyun

"Kyu, kau tidak apa-apa?" tanyanya sarat dengan kekhawatiran.

"Nan gwecanha, Chwang," jawab Kyuhyun pada namja yang diketahui bernama Changmin itu tanpa memberinya sedikit senyum. Ia pun menoleh kearah jam digital yang ada di meja sebelahnya. Jam itu menunjukkan pukul 11:00 PM.

"MWO?" teriak Kyuhyun kaget dan segera terbangun dari posisinya.

"Wae Kyu? Jangan membuatku khawatir,"

"Chwang, aku harus segera pulang!" kata Kyuhyun dan segera beranjak dari tempatnya tidur. Tetapi sebuah tangan menghalanginya.

"Ini sudah larut. Menginaplah disini," pinta Changmin.

"Appa dan hyung akan mencariku,"

"Baiklah, aku akan mengantarmu,"

"Tidak tidak. Aku akan pulang sendiri,"

"Yak! Tapi kondisimu sedang buruk. Kau juga tak boleh terkena angin dingin terlalu lama," omel Changmin pada Kyuhyun, menunjukkan perhatiannya.

"Tidak apa-apa. Terima kasih sudah menolongku," ia pun segera berlari dan pergi dari apartemen Changmin. Changmin memandang khawatir teman yang sudah ia anggap saudara itu.

--

Kyuhyun sampai di rumahnya sekitar pukul 00:30 AM. Rumahnya yang besar dan mewah terlihat sepi. Belum ada mobil yang terparkir di garasi rumah itu. Ia menundukkan kepalanya dan menunjukkan wajah kekecewaan. Yang ia bayangkan di perjalanan pulang benar-benar tidak terjadi.

Kyuhyun pun membuka pintu rumahnya. Sepi. Memangnya ia berharap apa? Bukankah setiap hari seperti ini? Ia melangkahkan kakinya menuju kamar. Dari dapur, terdengar suara tapakan kaki yang mendekat kearahnya. Dia adalah Kim Ryeowook. Anak dari mantan pembantu Appanya yang dibolehkan untuk tinggal di rumah mereka dan menjadi anak angkat Appa Kyuhyun karena ibunya yang meninggal kecelakaan beberapa bulan setelah ibu Kyuhyun meninggal –dan ia tak mengetahui keberadaan ayahnya– Dia lebih tua tiga tahun dari Kyuhyun. Kyuhyun senang memanggilnya Wookie hyung. Kadang bahkan hanya Wookie saja. Terdengar kurang sopan memang. Tapi Ryeowook menganggap itu adalah panggilan sayang dari Kyuhyun, karena dia adalah anak tunggal jadi ia sangat menyayangi Kyuhyun sebagai dongsaengnya.

IF YOU [Cho Kyuhyun]✔️Where stories live. Discover now