[22] Harry dan Triple J

50.7K 9K 3.4K
                                    

Sebelum Jaehyun, June sama Jeka datengin Irene dan Abraham, mereka diajak makan dulu sama Harry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebelum Jaehyun, June sama Jeka datengin Irene dan Abraham, mereka diajak makan dulu sama Harry. Sebenernya, mereka bertiga juga hubungannya baik-baik ajasih sama Harry.

"Kalau saya mau Mamah kalian jadi pendamping saya menurut kalian gimana?" tanya Harry langsung tanpa basa-basi. "Saya mau minta restu."

Jaenal keselek jus mangganya, June keselek sop buntutnya dan terakhir Jeka keselek ludah sendiri.

"Om—om serius?" tanya Jaenal.

"Saya gapernah ga serius," kata Harry. "Saya percaya sama Mamah kalian, saya udah kelewat sayang sama dia."

June neguk air liurnya sendiri, seumur idup dia gapernah segugup ini kecuali pas mantannya mergokin dia chat sama adek kelas. Tapi, itu ga gugup banget sih, lagian June udah sering ketawan.

"Sebenernya, aku gapapasih tapi gatau kalau Mam—"

"Saya udah lamar Mamah kalian dan dia bilang iya," potong Harry.

"Ada masalah lain Om," kata Jaenal sambil senyum.

"Apa?" tanya Harry. "Abraham? Abraham bukannya udah gapunya hak atas Irene? Kalian yang punya hak."

"Sebenernya, Jae harus jujur kalau Jae juga sebenernya agak gimana sama Papah. Soalnya, Jae pikir Papah itu brengsek juga ninggalin Mamah sampe Mamah nangisin dia mulu tiap malem," ucap Jaenal.

"Jangan kaya gitu, Abraham itu cowo baik-baik," kata Harry. "Lagipula dia juga tetep Papah kalian."

Jeka menggeleng, "Kalau dia baik-baik ngapain dulu dia ninggalin Mamah?"

"Two face banget anjing lu berdua," ceplos June.

"Ini bukan two face, tapi pemikiran kita yang udah dewasa June. Ya masa kita juga harus ngomong gini depan Papah," ujar Jae.

"Ya itu two face goblok," ucap June. "Depan baik, belakang tai kaya adalah orang yang depannya sok ngedukung eh tapi main di belakang, tertikung deh gua."

Jeka langsung keselek minumannya.

"Tapi lo setuju kan?" Jaenal natep June.

June mikir bentar dan akhirnya ngangguk, "Iyasih gua setuju. Udah ah, pokoknya masalahnya bukan di Papah, Om."

"Terus apa dan dimana?" bingung Harry. "Kalian jadi gabisa deketin Shanin gara-gara nanti bakal jadi adek kalian?"

Jaenal nyengir, "Itusih salah satunya, tapi bukan intinya."

"Apa? Saya bingung," kata Harry.

"Pegangan dong Om," senyum June.

"Hah?" bingung Harry.

"Gakdeng, anu, gini Om, jadi kita tuh ada perjanjian Om," ucap June. "Perjanjian di atas materai. Bahaya kan tuh Om."

"Sama?"

Single Mom [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang