[21] Konferensi Meja Bundar

47.1K 8.5K 2.5K
                                    


warn ; chapter ini bakal berat bgt

warn ; chapter ini bakal berat bgt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


F4 (4)

Jeka : DEMI APASI LO SEMUA UDH MAU BERANGKAT KE KOREA

Jae : BARU JUGA SAMPE BANGKOK

June : Lagian lama bgt deh heran
June : Cari tiket sana
June : Gua msh diterminal sih tp bentar lagi berangkat

Jae : Kredit kan diblokir
Jae : Pah beliin pah

Abraham : Kampret

June : HAHAHHA

Abraham sent a photo
Abraham : Tuh foto cc papah, beli buat tiket aja ya

June : Kita bentar lagi masuk pesawat

Jeka : Iya ni udh dpt
Jeka : Mahal gapapa kan yg penting gece

June : Kl gua gabales
June : Liat aja updatean story whatsapp mamah itu selalu menunjukan dimana lokasi ia berada



June : Kl gua gabalesJune : Liat aja updatean story whatsapp mamah itu selalu menunjukan dimana lokasi ia berada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Satu hari kemudian

"Kamu ngerasa kaya diikutin gitu gasih?" tanya Irene ke Harry.

Harry mengangguk, "Ngerasa sih."

"Aku gatau kenapa kaya beneran ada yang ikutin."

"Yaudah gausah dipikirin. Yang penting seneng-seneng aja."

"GIMANA GA MIKIRIN INI KREDIT ANAK-ANAK NGELONJAK GAJELAS," pikir Irene. "Makannya kemarin aku block aja tuh kartunya, gila aja si udah bisa beli kalung Swarovski."

"Harusnya gausah kamu block sih. Gapapa nanti minta mereka aja bayar balik. Kalau kamu block kan mereka jadi kaya mikirnya kamu masih mau bayarin," kata Harry. "Harusnya bilang aja kalau melebihi batas gaakan kamu bayarin. Biar mereka belajar komitmen sama tanggung jawab."

Single Mom [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang