17

215 30 2
                                    

Umji balik lagi ke jalan yang tadi pertama, tapi malah ia kembali lagi ke dalam hutan. Kesel, pengen nangis campur aduk jadi satu.

"Kenapa jadi begini sih? Berarti bener Yeeun emang memusuhiku, tapi salahku apa?"

Lalu ada suara dibalik semak-semak yang jaraknya kurang lebih 1 meter darinya. Karena penasaran, Umji mengambil sebuah batu lalu melemparkannya ke semak-semak tersebut. Dan ternyata itu adalah serigala dan serigala tersebut melihat padanya lalu mengejar dirinya.

Umji berlari sangat kencang menghindari kejaran dari serigala. Dirasa sudah jauh, Umji langsung menaiki sebuah pohon jaga-jaga jika serigala tersebut mengejarnya lagi. Dan dugaannya benar, serigala tersebut mengejarnya.

"ADAKAH ORANG YANG MENDENGARKU?! TOLONG AKU!"



*****


"UMJI!"
"UMJI! KAU DIMANA?!"
"KIM YEWON!"

"TOLONG!"

"Pasti itu Umji"

Wooseok berlati mencari sumber suara tersebut.

"UMJI!" Teriak Wooseok begitu ia menemukan Umji yang berada diatas pohon sambil meluk batang pohinnya juga.

"Wooseok?" Gumamnya.
"Jangan terlalu dekat, lihat!" ucap Umji agak sedikit berbisik sambil menunjuk serigala yang lagi tidur.

"Biar aku yang urus!"

Wooseok menyuruh Umji turun, lebih tepatnya lompat dan nanti Wooseok yang bakal nangkep Umji. Umji agak ragu soalnya tubuh ceking Wooseok emang bisa buat nahan berat badan Umji yang besar? Ya walupun udah turun beberapa kilo, tapi masih aja dia ragu.

Wooseok udah ngeyakinin Umji beberapa kali, jadi mau gak mau deh harus ngelakuin. Umji udah ngambil ancang-ancang dan Wooseok udah siap buat nangkap Umji.

Dan..

Hap.

Lalu di tangkap😂😂.

Dan diwaktu yang bersamaan, mata mereka beradu, terus tiba-tiba ada angin sepoy-sepoy gitu, berasa kaya film india😂.

Wooseok langsung bawa Umji ke tempat yang lebih aman lalu menurunkannya.

"Eung.. Seok!" Ucapnya ragu.

"Hm?"

"Kok tau aku ada disini?" Tanya Umji.

"Insting"

"Jangan bercanda, lagi gak mood bercanda tau!"

Wooseok terkekeh lalu memegang kepala Umji membuat sang empu menyeritkan dahinya.

"Gak perlu tau, yang penting kamu selamat. Yuk kita ke perkemahan"

Baru aja Umji melangkah kaki Umji merasa sangat sakit. Wooseok yang menyadari ketidakhadiran Umji pun membalikkan badan.

"Kenapa?" Tanya Wooseok.

"Eum.. itu.."

Wooseok mendekati Umji.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

Umji mengangguk.

"Dimana?"

"Di kaki, kayaknya keseleo deh"

"Coba aku lihat"

Wooseok jingkook dihadapan Umji lalu memeriksa kaki Umji.

"Ini keseleo, agak memar nih. Naik ke punggungku!" Titahnya.

"Hah?"

Tanpa menunggu lama, Wooseok langsung menggendong Umji.

"Ih Seok, turunin!" sambil meronta.

"Turunin? Emang kamu bisa jalan dengan kaki kek gitu?"

Umji diam dan berhenti meronta.

"Rileks aja, gak usah tegang di gendong calon masa depan"

"Apaan sih!"

*****


"JI!"

Vernon langsung ngehampirin mereka berduka yang baru keluar dari hutan.

"Yaampun kamu kenapa? Kok digendong segala? Ini gara-gara si Wooseok ya ngejaga kamunya gak bener!"

"Heh! Jangan seenaknya nuduh!" Bantah Wooseok.

"Sini biar aku obatin"

"Gak usah, Umji udah sama aku!"

"Gapapa kok Seok, aku sama Vernon aja. Mending kamu istirahat aja, kasihan kamu daritadi gendong aku gak pegel apa?"

"Gak kok, buat kesayangan apapun akan kulakukan"

"Ji, kamu kemana aja?" Tanya SinB baru datang dan menghampiri Umji.

"Nanti aku ceritain. Bantuin dong"

"Kan ada mereka" kata SinB.

"iya, kan aku mau bantuin kamu" kata Vernon.

"Eum.. yaudah deh. Seok, duluan!"

"Bisa jalan gak?"

"Agak sakit"

"Yaudah digendong aja ya"

Umji mengiyakannya lalu ia memeluk tubuh Vernon dari belakang. Wooseok melihatnya tersenyum miris.

"Aku tau apa yang sekarang kamu rasakan" seru SinB.

"Hah?"

"Jangan pura-pura bodoh lah! Makanya cepet buruan tembak sebelum diambil orang! Denger-denger.., dia suka sama Leonardo D'Caprio KW Super"

"APA?!"

"Santai bro, gak usah kebangetan kagetnya!"

"Tau darimana?"

"Tau dong secara aku kan sahabatnya dia. Si Bulenya juga udah agak kenceng nih, bisa-bisa beneran diembat"

"Aku pastikan itu gak akan terjadi"

*****

Malam hari pun tiba dan semua murid berkumpul membentuk lingkaran di sisi api unggun yang sangat menyala. Umji duduk bersama SinB dan Seungkwan, tapi ia sama sekali tidak tertarik dengan topik pembicaraan mereka padahal di sampingnya juga ada Hyunjoo, tapi ia sedang tidak mood melakukan apapun.

Sedangkan Wooseok dan Vernon sedang membantu Guru mendirikan tenda karena masih kurang.

Mengingat kejadian yang tadi membuat keyakinannya mulai runtuh. Umji menatap kedua lelaki yang jauh dari hadapannya. Entah kebetulan atau menyadari bahwa Umji menatapnya, Wooseok membalikkan wajahnya lalu menatap tepat pada mata. Dia melambaikan tangannya sambil tersenyum lebar padanya. Umji juga membalas senyum tipis dan Wooseok mengatakan 'tunggu dulu ya' tanpa suara. Umji tidak menjawabnya lalu Wooseok melanjutkan aktivitasnya.

'Mungkin.. emang aku harus mundur aja daripada harus begini'




*****




"Woy!"

"Hm?"

"Mau partneran gak?"

"Partner?"

"Heem, ini pasti akan menguntungkan untuk kita"

"Untung nya?"

"Entar dikasih tau, yang penting kamu mau gak kerjasama? Jangan kelamaan mikirnya ya, soalnya aku gak punya banyak waktu"

"Em.. oke lah. Deal!"









Tbc.

Masuk ke notif kalian gak? Dari pagi gak bisa update:(.

Vomment juseyo^^

Thanks💕

Penyesalan✓Where stories live. Discover now