5

554 39 0
                                    

Tin tin..

Suara klakson mobil berhasil membuat Umji yang sedang asik dengan instagramnya kaget. Umji merapikan dirinya sebelum keluar rumah dan menemui temannya. Setelah rapi, Umji membuka berjalan sebentar dan membuka kenop pintu rumahnya yang tak lupa juga ia tutup kembali. Lalu Umji menemui temannya yang berada di dalam mobil sport berwarna hitam.

"Udah siap?" Tanya Wooseok saat Umji sudah menduduki jok mobil yang berada di sampingnya dan menggunakan seat belt.

Umji hanya mengangguk lalu Wooseok menancap gasnya dan meninggalkan rumah Umji.

"Oh iya Ji, SinB sama Seungkwan di ajak gak?" Tanya Wooseok di sela-sela perjalanannya.

"Iya, katanya dia mau langsung aja kesana" jawab Umji.

Wooseok hanya ber'oh' ria dan tak menanggapinya lagi. Kalo bukan temennya, Wooseok tidak akan mengajaknya. Karena apa? Mereka selalu menggodanya saat dia bersama Umji. Karena mereka tau bahwa Wooseok mulai menyukai Umji, tapi Umji sepertinya belum menunjukkan tanda-tanda seperti itu.

Dan perlu di garis bawahi bahwa Umji sudah tidak lagi curhat tentang Wooseok baik pada SinB atau Seungkwan walaupun Seungkwan pernah mendesaknya tapi tetap tidak mempan. Terakhir curhat tentangnya waktu dia dan Wooseok berantem 1 bulan yang lalu. Kalo Wooseok sih kadang keceplosan atau Seungkwan yang memaksa untuk cerita.

Sesampainya disana, Wooseok memarkirkan mobilnya dan bergegas menemui SinB-Seungkwan yang sedari tadi menelepon dan ngespam chat baik kepada Wooseok maupun Umji.

"Ha! Lama betul kalian!" Seru SinB dengan sinis.

"Hehe, maaf tadi kejebak macet" ucap Umji sambil cengengesan.

"Ayo cepat kita ke dalam keburu nanti banyak orang" ajak Seungkwan yang diikuti anggukkan dari ketiga sahabatnya.

Walau sekarang telah memasuki musim salju, mereka tidak bermain di luar ruangan karena terlalu bahaya dan terlalu luas. Jadi mereka pilih di dalam ruangan yang lebih aman.

SinB-Seungkwan sih udah duluan meluncur sambil berpegangan tangan, berasa dunia milik berdua aja. Sedangkan sisanya masih bergekut dengan pikirannya masing-masing.

"Hm.. Seok, aku takut" gumam Umji tapi masih terdengar jelas oleh Wooseok.

"Gausah takut, kan ada aku" ucapnya menenangkan Umji.

"Tapi aku takut jatuh, soalnya aku udah lama gak main lagi"

"Coba dulu, nanti kalo kamu jatuh aku tangkap" ucap Wooseok.

Umji mencoba menginjak ke lantai ski. Belum aja kakinya nyentuh lantai, Umji sudah ketakutan.

"Huaa Eomma... Yewon takut!" Ucap Umji setengah teriak.

"Gapapa Umji, lawan rasa takutmu. Aku selalu ada di belakangmu kok" ucap Wooseok menenangkan Umji lagi.

"Wooseok! Umji! Ayo kesini!" Teriak Seungkwan.

"Ayo Ji cepet kesini" teriak SinB.

Umji pun mencoba menginjak lantainya sambil berpegangan kepada pegangan yang ada disampingnya dan Umji berhasil berdiri. Namun saat Umji mencoba mengayunkan kakinya, pegangan Umji terlepas dan Umji hampir terjatuh. Dengan sigap Wooseok menangkap Umji yang hampir jatuh, sedangkan Umji menutup matanya karena takut.

Karena merasa dia tidak menyentuh lantai dingin, Umji membukakan matanya dan ternyata wajahnya hampir dekat dengan wajah Wooseok.

'Kok jadi deg-degan gini ya?' Batin Umji.

Penyesalan✓Where stories live. Discover now