13

262 27 0
                                    

"Huh Appa sih kenapa nyuruh aku ke keluar jam segini? Gak tau apa kalo aku lagi sibuks. Daripada kek gini, mending nelepon Umji deh. Mana belum nemu lagi. Menyebalkan!" Gerutu Wooseok sambil nendang-nedang kerikil.

Pas dia sedang sibuk nendang kerikil sambil gerutu gak jelas dan mendongkakkan kepalanya, tak sengaja ia melihat sepasang manusia baru saja keluar dari sebuah restaurant klasik yang terkenal di Seoul.

"Itu.. bukannya Umji ya? Sama siapa dia?"

Saat ia ingin mendekati mobil tersebut, tiba-tiba mobil tersebut melesat menjauhi tempat itu. Wooseok kesal dan mengumpat si supir yang membawa Umji itu.

"Umji lagi sama siapa itu? Setauku dia kan gak terlalu deket sama cowok da apalagi sampai main malam kek gini. Cowok yang deket dan diperbolehkan main sampai malam sama Umji kan aku dan sampai sekarang kan belum ada yang ngegantiin posisi aku. Masa iya ada? Tapi kan si Umji gak keliatan tuh deket sama cowok yang begitu lengket kek aku? Mana gak bawa hp lagi, entar aja deh aku telepon. Duh kemana lagi nih aku harus cari, malam ini adalah malam yang sangat menyebalkan!"

*****

"Makasih ya Non udah nganterin dan surprisenya juga. Maaf ya jadi ngerepotin hehe"

"Ngerepotin apanya? Udah santai aja sama aku, jangan terlalu dipikirin"

"Mau masuk ke dalam dulu buat istirahat atau ngobrol sama orangtua aku" Tawarnya.

"Nanti kapan-kapan aku main lagi ke rumah kamu soalnya udah malam nih"

"Iyaudah sana pulang, hati-hati di jalan ya"

"Oh iya besok sekolah aku jemput ya"

"Eh gak usah, aku di anter sama Appa besok"

"Oh gitu. Udah ini jangan lupa mandi, terus gnti baju dan langsung tidur ya, jangan gadang karena gak baik buat tubuh"

"Siap boss, kamu pun sama"

"See you tommorrow, good night and have a nice dream baby"

"See you, good night and have a nice dream bule, be carefull"

Vernon melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan rumah Umji.

"Dia tadi manggil aku Baby? Gak salah kan? Aaaa... kok deg-degan gini ya? Serangan jantung dapat di landa siapaa aja, tak pandang umur ternyata. Aku harus segera menetralkan detak jantung ini, kalo gak bisa bahaya. Oh Eommaa..."

*****

"Kalo di pikir-pikir sih Umji lumayan juga, tipe-tipe gitulah. Harus di kencengin larinya nih biar gak embat sama orang, apalagi sama bodyguardnya Umji"

*****

Wooseok membuka pintu rumahnya dan berjalan mendekati Ayahnya untuk memberikan barang yang tadi ia beli. Tanpa berkata apapun Wooseok menyerahkannya dan langsung pergi ke kamarnya. Wooseok meraih ponselnya dan segera menghubungi Umji untuk menanyakan siapa pria yang bersamanya.

"Ayo Ji angkat, apa dia belum pulang? Atau hpnya ketinggalan? Tapi mana mungkin sih jam segini udah tidur, dia kan insom"

Tak lebih dari semenit langsung terhubung dengan ponsel Umji.

"Yeobseyo Ji-ya"

"Iya? Tumben kamu nelepon malam-malam, kenapa?"

"Aku lagi kangen kamu, kamu lagi ngapain?"

"Ck, gak ngegame? Biasanya kan ngegame mulu. Lagi tiduran nih"

"Lagi bosen sama game, kamu kali gak marathon drama?"

Penyesalan✓Where stories live. Discover now