7

363 32 5
                                    

"Eung.. Wooseok!"

"Hm?"

"Yak Wooseok kenapa kamu jadi begini! Dulu sewaktu SMP gak kayak gini!" Geramnya.

"Terus, aku harus bagaimana?" Ketusnya.

"Kamu berubah, Seok!"

"Berubah gimana? Emang setiap manusia itu butuh perubahan. Hidup aja harus berubah, masa mau monoton terus?"

"Apa kamu pura-pura bodoh?! Baru aja aku datang kesini bukannya disambut dengan baik malah sebaliknya. Aku lihat juga cara kamu memperlakukan Umji sangat berbeda denganku. Mengapa? " ucapnya sambil mempoutkan bibirnya.

"Karena kau dan dia tak sama"

"Maksudmu?"

"Kau dan dia berbeda"

"Maksudnya apa? Ah, benar aku dan dia emang beda. Tapi aku kan lebih dahulu mengenalm--"

"Iya aku tau, tapi kau juga kan yang akhirnya meninggalkanku"

Yeeun tertegun mendengar perkataan Wooseok.

"Ku akui kalo aku meninggalkanmu, tapi aku juga punya alasan selain pindah sekolah. Kamu harusnya udah mengetahui itu dari yang lain kan?"

"Itu alasan yang tidak logis" ketusnya.

"Logis menurutku"

"Terserah kamu saja lah" ucap Wooseok lalu meninggalkan Yeeun.

"Yak Wooseok! Tunggu aku!"

*****

Umji baru saja sampai di rumahnya lalu pergi ke kamarnya dan langsung merebahkan badannya di atas kasur.

"Huft, hari ini sangat melelahkan"

Umji meronggoh saku jasnya untuk mengambil ponselnya, namun yang terbawa adalah saputangan.

"Bagaimana aku mengembalikan saputangan ini? Aku bahkan tidak tau namanya. Tapi pakaiannya tidak asing, dia asal mana ya?"

Ting!

Suara ponsel Umji membuatnya mengurungkan niatnya untuk mencuci saputangan milik seseorang yang tak di kenalnya.

Ucok Tinggi

Umji? Sekarang dimana? Apa kamu masih di tempat tujuan atau udah pulang?

Emang kenapa? Tadi kamu bareng sama Yeeun kan?

Kamu sekarang dimana?

Aku baru sampai di rumah, kenapa?

Gapapa kok, aku cuman mengkhawatirkanmu. Emang tadi kamu mau kemana?

Ke suatu tempat, tapi aku malas kesananya jadi tidak jadi. Kamu sendiri sekarang dimana?

Aku di depan rumahmu. Keluarlah!

Kamu jangan membohongiku, Seok.

Ucok Tinggi calling..
Accept | Reject


"Yeobseyo? Wooseok-"

"Lihatlah di jendela sekarang"

Umji pun berjalan menuju jendela kamarnya dan mencari pria bertubuh tinggi itu.

"Aku sudah di depan jendela dan tidak melihatmu. kamu bohong ya?"

Penyesalan✓Where stories live. Discover now