TEMBOK

841 38 0
                                    

Suatu hari, di daerah perumahan yang terletak di tengah Kota Bekasi ada satu kecelakaan yang menimpa seorang bapak berumur 50 tahun bernama Pak Joko. Ketika ia tengah membangun tembok rumah nya yang terbuat dari batu bata merah, entah kenapa secara tiba-tiba tembok setinggi 2 meter lebih itu runtuh. Dan Nahas nya saat itu pak joko tengah mengaduk semen tidak jauh dari tempat roboh nya tembok.  Tembok itu  menimpa seluruh tubuh bapak itu. Dalam seketika, Bapak itu tewas secara mengenas kan.  Keluarga nya kaget bukan main ketika mendengar kecelakaan yang menimpa bapak paruh baya tersebut. 

Selang beberapa minggu, pekerjaan renovasi rumah itu kembali di teruskan oleh pekerja bangunan yang di sewa oleh keluarga dari Almarhum bapak Joko itu. dan Syukur lah  tidak ada lagi kecelakaan yang terjadi saat pembangunan berlangsung. 

Tidak lama setelah rumah tersebut beres renovasi, Bu Rani, tetangga sebelah Pak Joko ikut merenovasi rumah nya yang ingin menambahkan loteng di atas nya.

1 bulan telah berlalu. Suatu malam yang di hiasi oleh cahaya bulan purnama yang sangat terang, pekerja bangunan yang di sewa Bu Rani tengah bersantai di loteng yang masih belum sepenuh nya rampung. Ia Merokok di temani oleh kopi hitam hangat sambil duduk bersandar di pinggir kusen jendela menatap langit malam yang lumayan cerah.  Walau begitu, Cahaya rembulan tidak cukup menerangi jalanan depan rumah ini.  Terasa sangat sepi dan remang-remang. Lampu penerangan jalan yang berdiri di depan rumah Bu Rani kali ini mati. Entah apa penyebab nya. Dan Sayang nya Bu Rani belum ada waktu  untuk mengecek lampu tersebut. 

Dari jendela tersebut, pekerja bangunan tersebut bisa melihat tembok baru yang sebelum nya pernah menimpa pak Joko hingga beliau tewas seketika. Ketika sedang asik-asik nya menyeruput kopi hangat nya, terdengar suara seretan langkah orang berjalan. "Srekk,,Srekk." Saat pemuda itu mencoba melongok ke bawah. tidak telihat siapa-siapa di sana. Tapi, suara itu kembali terdengar sangat dekat dan jelas. "Srek..srekk..srek.." Langkah nya terdengat berhenti di suatu tempat yang sangat dekat. Ia sangat penasaran sehingga terpikir di benak nya untuk menyalakan lampu senter dari ponsel pintar nya dan menyorot kan sinar nya ke arah bawah. Mencari sumber suara. Dan seperti tepat sasaran, pas sekali lampu senter ponsel nya menyinari sosok tubuh dari seorang pria tengah tiduran di atas kursi kayu di depan rumah Almarhum pak Joko. Di tubuh pria itu melekat kaos oblong putih tipis. Dari atas, pemuda itu bisa melihat bercak merah tua di seluruh pakaian pria itu. Pria tua itu Menengadahkan kepala nya ke arah atas  langit dengan tatapan kosong.  Bibir nya pucat pasi dengan wajah yang setengah hancur. Sang pekerja bangunan terperanjat dengan apa yang ia lihat. Ia segera mundur selangkah menjauhi jendela. Ia kaget tapi masih sedikit tidak percaya dengan apa yang telah di lihat nya. Setahu pemuda itu, selama ia bekerja di sini ia tidak pernah melihat bapak itu di sekitar sini. Di tambah lagi rumah Almarhum pak Joko tidak ada yang menempati. 

Pemuda itu baru teringat sesuatu. Bu Rani pernah sekali bercerita pada nya dan pekerja lain, bahwa pernah terjadi kecelakaan di rumah tetangga nya itu hingga menimbulkan korban jiwa. 

Perasaan MERINDING langsung menyelimuti nya. Tanpa berniat untuk menengok lagi ke arah belakang, Ia langsung beranjak turun ke lantai bawah untuk bergabung dengan pekerja bangunan yang lain.


Cerita dari : Rachma Feehily

MERINDINGWhere stories live. Discover now