Jalan tengah malam

1.4K 50 0
                                    

Jaman dulu, Alat elektronik seperti Televisi masih termasuk barang langka dan mewah yang tidak semua orang bisa memiliki nya. Terutama di daerah pedesaan yang sangat jauh dari perkotaan. Hanya segelintir orang yang bisa memiliki nya. 

Di pedesaan, jika ingin nonton acara di sebuah televisi, orang harus  datang ke rumah tetangga yang memperboleh kan orang lain untuk nonton bersama di rumah nya. Biarpun jarak nya tidak dekat. nah, Kejadian yang ingin saya ceritakan, terjadi pada kisaran tahun 1980-an di daerah Sumedang. 

Dini hari menjelang pagi, seorang pria setengah baya berjalan santai di pinggir sawah. Sebut saja nama nya  Tatang. Satu-satu nya penerang jalan hanyalah obor yang ia pegang. api nya tengah menari-nari terkena angin malam yang terkadang berhembus pelan menambah dingin nya malam yang sangat menusuk hingga ke tulang rusuk. 

Pemandangan sawah yang gelap hampir saja berakhir. namun, telinga Tatang tiba-tiba mendengar suara gemericik air yang mengalir. Ia mencoba untuk mengarahkan obor nya ke arah sumber suara. terlihat sebuah Gubuk kecil di pinggir sawah yang terbuat dari bambu. seperti ada suara orang sedang mandi di sana. Tapi pikir Tatang, masa iya mandi di tengah malam yang sangat dingin ini?  Beberapa detik kemudian terlihat samar, pintu gubuk itu terbuka. keluar seseorang  dari sana. Siluet nya menggambarkan tubuh seorang wanita yang memiliki rambut panjang. 

"Lagi ngapain neng? Mandi ko malem-malem gini?" Tanya Tatang semakin penasaran dan mengambil beberapa langkah ke depan agak mendekati gubuk tersebut sambil menyodor kan obor nya ke depan. Saat cahaya obor menyinari wajah dan tubuh wanita itu, ia kemudian tertawa kencang. Tawa nya menggema di gelap dan sepi nya malam. "hihiihihi.. hihihihi...hhihii" Wajah pucat wanita tersebut sangat menyeramkan. melihat Tatang dengan tatapan yang nanar. Tatang langsung kaget dan ketakutan setengah mati. obor nya terjatuh ke dalam genangan air. Tidak ada lagi satu pun cahaya yang menemani nya lagi saat itu. Tatang langsung mengambil langkah seribu agar menjauhi tempat itu. Ia lari terbirit-birit ke arah rumah nya yang masih berjarak 500 meter. Tanpa ia sangka, Wanita yang ternyata Kuntilanak itu mengejar nya dengan suara tawa cekikikan yang sangat mencekam. Tatang menambah kecepatannya berlari nya menembus kegelapan malam. Saking di gandrungi oleh perasaan takut,Ia sampai tidak sadar kalau ia telah sampai rumah nya dan malah menubruk pintu rumah nya yang terbuat dari bilik tersebut hingga hampir lepas. Ia terjatuh dan pingsan. 

Keesokan pagi nya, ia menceritakan kejadian seram yang menimpa nya pada istri nya. Pengalaman tersebut bukan hanya membuat nya MERINDING, tapi juga membuatnya menjadi kapok dan tidak lagi mau untuk pulang tengah malam seperti kemarin.

MERINDINGTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon