SUARA PINTU

1.3K 47 0
                                    

Cerita ini di mulai saat ada suatu acara keluarga di perkampungan di daerah Banjar, Jawa barat. Saat itu keluarga besar dari seorang warga yang bernama pak Akim sedang mengadakan acara arisan keluarga di rumah. Keluarga pak Akim termasuk keluarga yang besar. Jadi hiruk pikuk mengisi kekosongan rumah pak Akim malam itu. Dan Untung nya rumah nya lumayan luas untuk menampung semua keluarga yang ada hari itu.

Malam mulai larut. Keluarga pak Akim berniat untuk menginap semua nya di sana.  Rumah yang pak Akim tempati terbagi dalam 4 ruangan besar. 1 dapur yang bersebelahan dengan  ruang tamu, 1 Kamar tidur utama, dan 1 kamar tidur untuk tamu. 2 kamar tidur tersebut sudah penuh dengan istri dan anak-anak saudara pak Akim. 

Daripada berdesak-desakan di sana, Akhir nya pak Akim memutuskan untuk tidur di ruang tamu. Di temani oleh Anang, Saudara sepupu nya. Nama nya bapak-bapak, sebelum tidur pasti melakukan suatu kegiatan dulu. entah  itu merokok dulu atau mengobrol ringan sambil di temani segelas teh hangat.   

Malam semakin larut, Suara-suara canda tawa dari anak-anak saudara yanga ada di kamar tidur pun mulai menghilang. Pak Akim dan Anang memutuskan untuk tidur lalu mematikan lampu ruangan yang cahaya nya kuning dan remang-remang. 

Saat pak Akim ingin memejamkan mata, tiba-tiba terdengar suara gaduh dari arah pintu yang menghubungkan antara ruang tamu dan dapur. "GABRUK,GABRUK,GABRUK" Suara nya seperti pintu yang sedang di buka kemudian di tutup lagi. Di lakukan secara berulang-ulang dan kasar. Pak Akim dan Anang terbangun kaget. Anang langsung menyalakan lampu ruangan itu.

"Suara apa nang?" Tanya pak Akim sambil mengangkat tubuh nya dan berjalan menuju pintu dapur. 

"Ga tau kim. takut maling ya." Pak Akim lantas langsung mengecek pintu tersebut. namun masih terkunci rapat. Tapi suara tadi, seperti pintu yang di banting berkali-kali.  Saat pak Akim dan Anang masih di landa rasa bingung, terdengar suara berbisik dari arah ruangan dapur yang kosong dan gelap itu. 

"Akim.. Kim...Akiiim" Suara nya terdengar pelan namun pak Akim bisa mendengar nya dengan jelas. Ia mengenali suara itu. itu adalah suara Almarhum Nenek nya yang sudah lama meninggal. Bulu kuduk Akim dan Anang langsung MERINDING. Mereka berdua langsung ambil langkah lebar meninggal kan ruangan tersebut. dan masuk ke dalam kamar utama. Rela berdesak-desakan dengan yang lain daripada tidur hanya berdua di ruang tamu. Hiii. 

Story by : Rachma Feehily

MERINDINGWhere stories live. Discover now