Salah Jalan

2.1K 76 4
                                    

Cerita ini di ceritakan oleh Almarhum Ayah Saya saat beliau sedang dalam perjalanan pulang dari tempat nya bekerja  di Jakarta.

di Suatu Kamis malam, Hujan turun lumayan deras.  membuat para pengendara tidak bisa melanjutkan perjalanan mereka dan berteduh di  pinggir jalan. Hujan baru berhenti saat jam 8 malam. Jalan raya yang tadi nya tidak terlalu ramai langsung kembali di padati oleh para pengendara motor dan Mobil yang sedang cepat-cepat melanjut kan perjalanan nya menuju tempat tujuannya masing-masing. Saking padat nya, hingga membuat jalanan sangat macet dan membuat kendaraan-kendaraan tersebut tidak bisa bergerak sama sekali. Terutama untuk mobil.

Saking tidak sabar nya banyak pengendara motor yang memotong jalan lewat kampung agar mempersingkatkan waktu perjalanan mereka. termasuk ayah saya.  Beliau berjalan ke arah perkampungan. semakin memasuki kampung, semakin sepi sekali. tidak ada warga sekitar yang berlalu lalang. bahkan saat melihat ke arah belakang lewat spion, ia tidak menemukan  satu pun pengendara yang mengikuti nya. 

Bekas hujan menyisakan jalanan yang licin. untung nya jalanan di perkampungan tersebut sudah di cor. Rintik-rintik hujan masih turun. mungkin karena itu warga kampung memilih tetap diam dalam rumah. menghangat kan diri dan sebagai nya.

Sayang nya, tidak semua jalanan di cor. semakin masuk ke dalam kampung, yang di temui hanya jalan berbatu dan tanah yang licin. sehingga sesekali membuat ban motor ayah saya terselip dan oleng.

Suasana kampung ini gelap. tidak ada penerangan jalan sama sekali. hanya lampu motor yang menjadi penerang jalan saat itu. kanan kiri hanya ada tanah kosong dan kebun pisang milik warga. Ayah saya mulai berpikir jika ia sedang tersesat.  kemudian ia mulai menyusuri sebuah tanah lapang yang di tutupi oleh tanaman semak belukar. seperti sebuah pemakaman di balik sana. saat ia ingin membelokan motor nya ke arah kanan, tanpa sadar ia memasuki sebuah pemakaman kecil. Aroma melati langsung menusuk indra penciuman beliau. lampu motor nya menyorot 4 buah makam berderet di depan nya. ia sontak langsung terhenti. tidak ada jalan lagi di sana. jalan buntu yang berakhir pada sebuah pemakaman. ketika ayah ku ingin putar balik, lampu motor nya langsung menyorot seseorang berambut panjang  tengah berdiri membelakangi nya. daster berwarna putih panjang hingga jatuh ke tanah. wanita itu hanya diam. tidak bergerak sama sekali.   Ayah saya kaget bukan main.  Tanpa pikir panjang ia langsung tancap gas sekencang mungkin dan hampir terjatuh karena jalanan tanah yang sangat licin. 

Ayah saya kembali memutuskan mengendarai motor nya ke arah jalan raya yang tengah macet tersebut. daripada mencari jalan lain dari kampung ini. ketika sampai di pinggir jalan raya, ia memutus kan untuk beristirahat sebentar di warung kopi. Ayah ku menceritakan apa yang di lihat nya pada penjual warung kopi itu. Penjual itu bilang, memang banyak yang sering  lihat penampakan di sana. terlebih saat malam jumat seperti ini. Itu bukan hal yang aneh lagi bagi warga di kampung itu.

Ayah ku juga menceritakan hal itu pada saya dan ibu saya. Dan kami langsung MERINDING saat mendengar nya. 


MERINDINGWhere stories live. Discover now