PART 3

12K 480 8
                                    

Rio tidak menyangka bahwa wanita itu akan menamparnya, rio menatap wanita itu tidak menyangka,tapi saat menatap mata itu ada perasaan aneh yang ia sendiri tidak pahami, entahlah mata itu seakan menarik rio untuk terus memandangnya membuat rio tenggelam didalamnya. Seakan mendapatkan kembali kewarasannya rio menatap tajam mata wanita itu yang menatapnya garang.

"dengar tuan yang terhormat! Saya tidak butuh uang anda! Saya bukan jalang yang bisa dibayar setelah dipakai! Anda tenang saja saya tidak akan menganggu hidup anda dan memanfaatkan keadaan!" Sahut wanita itu yang membuat rio tak berkutik.

Rio terdiam hanya memandangi tubuh kecil itu berbalik dan keluar dari kamarnya meninggalkan apartemennya.

Rio merenung memikirkan perkataan wanita itu yang berbicara dengan nada terluka sekaligus takut.

" ah sudahlah, untuk apa aku memikirkan dia. Toh tidak penting juga " rio berusaha mengenyahkan pikirannya.

" Rio Pratama Darmawan!! Cepat keluar atau papa dobrak pintu ini!! " teriak suara diluar yang membuat rio terkejut.

Rio menepuk dahinya karena lupa ayahnya akan berkunjung kesini tanpa membersihkan diri rio membuka pintu dan melihat ayahnya sekaligus sahabatnya sudah berada di sofa ruang tamu apartemennya, mentapnya seakan meminta penjelasan. Rio yang tidak menyadarinya dengan santai bergabung dengan keduanya.

" ada apa pah? Mengapa papah datang begitu pagi kesini? " tanyanya

" papah yang seharusnya bertanya sama kamu, siapa wanita tadi? Kenapa berada disini sepagi ini? Kenapa penampilannya kacau? Apa kau melakukan sesautu padanya? " cecar sang ayah yang membuat rio kelabakan untuk menjawab pertanyaan ayahnya yang menatapnya curiga.

" ohh wanita itu pembantu disini yang membersihkan apartemenku setiap pagi, mengapa aku harus melakukan sesuatu pada wanita seperti itu pah? Aku kan sudah punya kekasih " ucap rio sesantai mungkin agar tidak membuat ayahnya curiga, tetapi saat melihat sahabatnya yang menatapnya penuh selidik lalu melihat seringaian licik dari sahabatnya rio tahu dirinya tidak akan bisa berbohong pada sahabatnya itu.

Dasar pria licik! Awas saja kau sean! Gerutu rio dalam hati

" baiklah kalau begitu, papa dan sean hanya ingin mengajakmu bermain golf hari ini " ucap ayahnya

Rio menghela nafas lega karena tidak perlu lagi mencari alasan karena ayahnya tidak memperpanjang masalah wanita itu.

" baiklah pah, aku mandi dulu "

Rio beranjak meninggalkan dua orang itu menuju kamarnya untuk membersihkan diri.

******
Semoga kalian tidak bosan dengan ceritaku ya...  Terimakasih juga untuk yang masih setia menunggu cerita ini. Setelah ini akan aku usahakan sering sering update ya. Mohon kesabarannya 😘😁

OUR BABYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang