Chapter 7

1.5K 146 1
                                    

Dan entah siapa yang memulai kini kedua belah bibir itu telah menyatu, merasakan betapa lembutnya bibir yang kini saling bersentuhan. Tidak ada lumatan di sana hanya saling menempelkan merasakan sensasi menyenangkan yang tak pernah mereka rasakan sebelumnya. Ada dua perasaan yang berbeda di sini.

Jika Chanyeol merasakan sesuatu yang meletup-letup di dalam rongga dadanya namun lain halnya dengan Baekhyun, ia masih terlalu syok dengan apa yang terjadi saat ini.

Chanyeol menciumnya ?

Seharusnya Baekhyun menampar namja tampan ini karena telah lancang merenggut ciuman pertamanya bukannya malah memejamkan matanya seolah ia menikmati ciuman tersebut. Diam-diam Chanyeol tersenyum dalam ciuman mereka karena Baekhyun yang sama sekali tidak berontak.

Perlahan Chanyeol mulai melumat bibir atas milik Baekhyun, sangat lembut seolah itu adalah permen kapas yang sangat ia sukai waktu kecil. Tangannya kanannya menarik tengkuk Baekhyun untuk memperdalam ciuman mereka sementara tangan kirinya merengkuh pinggang ramping namja mungil yang kini sedang ia cumbu. Suara decakan halus itu kini menghiasi ruangan perpustakaan yang beruntungnya terlihat sepi. Saliva entah milik siapa kini telah mengalir di dagu milik Baekhyun bahkan si namja mungil dengan beraninya melingkarkan kedua lengannya di leher kokoh Park Chanyeol.

Chanyeol mengigit bibir bawah Baekhyun dengan sedikit keras membuat Baekhyun membuka mulutnya secara refleks, kesempatan ini pun tak di sia-siakan oleh Chanyeol, ia melesakkan lidahnya kedalam rongga hangat milik Baekhyun mengabsen setiap deretan gigi rapi si namja mungil. Saat sedang asik menjelajahi goa hangat tersebut ia merasakan dadanya di pukul pelan oleh Baekhyun dan dengan sangat tidak rela ia pun melepaskan ciuman tersebut.

Sekali lagi di kecupnya sekilas bibir yang kini terlihat membengkak karena ulahnya. Baekhyun menundukkan wajahnya karena malu, ia sangat yakin jika kini wajahnya sudah merah padam. Ia sibuk mengatur detak jantungnya yang bekerja di luar batas normal.

"Baek" Panggil Chanyeol terdengar dalam sambil menggenggam kedua tangan yang lebih kecil dari miliknya. Terlihat sangat pas di dalam genggaman tangannya.

Si kecil sedikit mendongakkan kepalanya, lagi-lagi ia merona hebat karna jarak wajahnya dan wajah Chanyeol yang sangat dekat. Apalagi sekarang sepasang hazel bulat tersebut sedang menatapnya dengan intens membuat Baekhyun benar-benar mati rasa.

"Jangan terlalu di pikirkan dengan apa yang aku katakan barusan" Chanyeol terlihat menarik nafasnya sejenak, "tapi aku bersungguh-sungguh dengan apa yang aku katakan, aku menyukaimu dan sekarang mungkin aku telah mencintaimu. Aku tau mungkin ini terdengar sedikit gila tapi kau harus tau aku mencintaimu bukan karna tanpa sebuah alasan. Kau berbeda dari semua namja atau yeoja yang pernah ku temui. Kau unik dan kau terlihat spesial dimataku. Maaf jika aku telah lancang karena menyatakan ini secara tiba-tiba"

"Sejak kapan ?" Baekhyun mengangkat sedikit wajahnya, memberanikan dirinya untuk menatap sepasang onyx yang kini menatapnya dengan pandangan sendu.  Mata yang biasanya selalu menatap tajam orang lain kini tak ada bedanya dengan seekor kucing yang minta di kasihani.

"Entah aku sendiri juga tidak tau" Chanyeol menarik wajahnya menjauh dari Baekhyun, ia menghela nafas berat mungkin sebentar lagi ia akan di tolak oleh Baekhyun.

Baekhyun menggigit bibir bawahnya pertanda gugup. Ia menatap dalam mata milik Park Chanyeol berusaha mencari kebohongan di dalam matanya namun nihil ia tak menemukan sirat kebohongan di sana, ada sesuatu yang menggelitiki perutnya saat ini.

"Aku tidak tahu" Jawab Baekhyun sambil menundukkan kepalanya.

"Maksudnya ?" Tanya Chanyeol tidak mengerti.

Go or Stay Here (CHANBAEK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang