Chapter 4

1.7K 152 2
                                    

Baekhyun memasuki kelasnya dengan langkah gontai. Wajahnya masih terlihat pucat mengundang tatapan iba dari teman-teman sekelasnya namun ia hanya balas tersenyum kepada mereka seolah berkata jika ia baik-baik saja.

"Baek kau masih pucat kenapa sekolah ?" Minseok menatap khawatir teman sebangku yang juga merangkap sebagai sahabatnya itu.

"Aku sudah sembuh Minseok-ah jangan khawatir" Ucap Baekhyun berusaha tersenyum.

"Sebaiknya pelajaran olahraga nanti kau tak usah ikut" Tao menyarankan. Ia juga cukup khawatir melihat keadaan sahabatnya itu.

"Kau lupa kalau hari ini akan ada pengambilan nilai voly?" Baekhyun mengingatkan.

"Tapi Baek kondisimu belum terlalu sembuh betul. Percayalah kita hanya khawatir kau kenapa-kenapa" Minseok memegang lengan sahabatnya itu berharap Baekhyun mau mengerti.

"Tak apa Minseok-ah aku akan baik-baik saja"

"Baek.." Suara Tao terdengar tajam dan tatapannya yang mengerikan membuat Baekhyun menelan ludahnya takut.

"Ayolah kenapa kalian seperti ini ? Apa kalian tak percaya padaku ?" Rengek Baekhyun dengan mata yang berkaca-kaca. Tatapan Tao melembut melihat tingkah sahabatnya itu.

"Baiklah-baiklah tapi jika nanti kau tak kuat kau harus izin. Arra ?" Minseok memperingati dan di balas anggukan mantap dari Baekhyun sedangkan Minseok dan Tao hanya menghela nafas mereka pasrah.

Susah juga menghadapi si kepala batu ini pikirnya.

.

Pelajaran olahraga ..

Baekhyun, Minseok, Tao, Taehyung, dan Namjon kini berada dalam satu kelompok. Mereka saling mengoper bola satu sama lain berusaha untuk menyetak skor.

Baekhyun nampak kelelahan dan wajahnya makin terlihat pucat namun ia tak ada niat untuk keluar dari tim tersebut karna ia tak ingin mengecewakan teman-temannya walaupun mereka cukup khawatir dengan keadaannya.

Permainan terus berlanjut, mereka sama-sama saling mengeluarkan kemampuan mereka dalam mengendalikan bola. Tujuan mereka hanya satu yaitu mengincar kemenangan.

Baekhyun nampak merasa jika penglihatannya agak kabur, ini semua karena kepalanya yang sangat teramat pusing hingga ia tak sadar jika sang bola voly kini mengarah tepat ke arahnya dan berhasil membentur kepalanya sangat kuat hingga ia jatuh tak sadarkan diri.

Chanyeol menatap bosan guru di depannya yang tak henti-hentinya berceloteh menjelaskan deretan rumus yang sama sekali tak Chanyeol mengerti. Ia lebih memilih memandang keluar jendela yang tepat mengarah ke lapangan voly. Ia tersenyum ketika melihat Baekhyun yang berusaha menerima bola namun di sisi lain ia juga cukup khawatir karena wajah namja itu yang terlihat pucat. Chanyeol membulatkan matanya ketika melihat kepala Baekhyun di hantam oleh bola, ia pun segera berlari keluar kelas mengabaikan teriakan sang guru yang menyuruhnya untuk berhenti karna yang ada di pikirannya saat ini hanyalah keadaan Baekhyun.

Chanyeol berlari ke arah lapangan dan segera masuk ke dalam kerumunan siswa yang mencoba menyadarkan Baekhyun. Ia semakin di rundung khawatir saat melihat darah yang keluar dari hidung namja tersebut. Ia segera memapah tubuh mungil itu dan membawanya ke UKS. Mengundang tatapan bingung dan tidak percaya dari teman-teman sekelas Baekhyun. Tentu saja mereka bingung, mengapa pangeran sekolah ini mau menolong Baekhyun yang notabenya hanyalah murid biasa ?

Sudah satu jam Chanyeol menunggu di sini. Ia tak henti-hentinya memandang wajah cantik yang kini masih damai dalam tidurnya. Mata sipit itu kini tak terhalangi oleh kacamata tebal yang biasa di pakainya karena Chanyeol sendiri yang melepasnya. Sampai saat ini pun Baekhyun masih belum sadar juga dari pingsannya. Separah itu kah ?

Go or Stay Here (CHANBAEK)Where stories live. Discover now