"Apa kau marah karena di cafe aku mengatakan tidak mengenalmu?" David menyipitkan matanya menatap Mila sebelum akhirnya dengan gemas mengecup pipi Mila.

"Yakkk!" Mila mendorong kesal David. "Jangan menciumku sembarangan!" Sembur Mila galak.

David tertawa dan mengacak rambut Mila. "Aku suka menciummu"

"Tapi aku tidak suka"

"Itu masalahmu, bukan masalahku" Ucap David dan sekali lagi dengan gemas David mengecup gemas pipi Mila.

Mila melotot kesal. "Kau benar-benar menyebalkan, Dav!!"

"Oh terima kasih atas pujiannya, Mila sayang"

"Ya Tuhan" Erang Mila frustasi.

Tapi bukannya prihatin, David malah kembali mengecup pipi Mila, bahkan pria itu mengecupnya berkali-kali lebih gemas dari pada sebelumnya.

"DAVID!!" Mila yang pada akhirnya merasa teramat sangat jengkel berteriak membentak David.

"Okay maaf" David tersenyum dengan sangat manis. "Sekarang kita bahas Kevin. Sudah sampai mana kau melakukan tugasmu?"

Mila menghela nafas. Ia hampir saja lupa. "Memang kenapa?"

"Kenapa malah balik bertanya?" David merasa aneh dengan sikap Mila. "Jangan bilang kau mulai tertarik dengan Kevin?" Tanyanya menyelidik.

"Apa?" Mila mengerjapkan matanya. Mulutnya terbuka lalu tertutup lagi. Tiba-tiba ia kesulitan mengeluarkan kata-kata yang sudah berada di ujung lidahnya.

"Mila" Tatapan David menajam. Rahang pria itu pun mengeras. "Kau tidak menyukai Kevin, kan?"

Mila mengerjapkan matanya. Ekspresi wajahnya dingin dan datar. "Tidak, tentu saja" Jawabnya yakin.

"Bagus kalau begitu" David kembali tersenyum. "Aku tidak mau kau terluka" Ucapnya penuh penekanan.

Mila terdiam mencerna apa yang dikatakan David.

"Dan asal Kau tahu, aku juga tidak ingin Kevin terluka"

Shit! Apa lagi ini?

Mila menghela nafas dan menatap dalam David. "Lalu kenapa kau ingin menghancurkan nama baik Kevin?"

Sungguh semakin dekat dengan David, semakin Mila tidak mengerti dengan jalan pikiran David.

"Apa kau mencintai Kevin?" Dan akhirnya pertanyaan sialan itu pun keluar dari mulut Mila.

David tertawa geli. Bahunya berguncang bahkan sudut matanya mengeluarkan air mata. "Aku memang mencintainya" Jawab David.

Mila terdiam. Nafasnya terasa berat. Ini bukan sesuatu yang ingin ia dengar. Sungguh!

"Itu kenapa aku membatalkan niatku untuk membunuhnya. Aku tidak mau kau membunuhnya, Mila. Kau hanya harus..."

"Kau gay?" Tanya Mila memotong ucapan David.

David mendelik dan mendorong dahi Mila dengan jari telunjuknya. "Pikiranmu, kenapa begitu sempit, Mila?"

"Tapi kau mengatakan kau mencintainya dan saat di cafe aku juga melihatmu..."

"Ya Tuhan, aku ini pria normal. Kalau kau mau aku bisa membuktikannya"

"Dalam mimpimu, David!" Bentak Mila galak.

David tertawa dan tangannya merangkul bahu Mila. "Jadi hanya karena aku mencium pipi Kevin, bersikap manis pada Kevin dan mengatakan mencintai Kevin. Kau langsung mengasumsikan kalau aku ini gay?"

Mila mengangguk polos.

"Dasar!" David membenturkan kepalanya dengan kepala Mila. Sangat pelan dan Mila pun hanya diam, tidak protes dan juga tidak menghindar. "Kau sangat mudah terkecoh dengan apa yang kau lihat, Mila"

KEMILAWhere stories live. Discover now