Part [7]

4.6K 580 29
                                    

Kevin tersenyum dan mengetuk kaca jendela mobil Mila.

Pria tampan itu terlihat tenang seakan tadi tidak pernah terjadi apapun. Membuat Mila yang perlahan membuka pintu mobilnya menyipit tajam menatap Kevin.

"Hei, maaf membuatmu menunggu" Ucap Kevin tanpa beban.

Mila semakin menyipitkan matanya sebelum akhirnya menghela nafas panjang.

"Pakai mobilku atau mobilmu?"

Kali ini Kevin yang menghela nafas. Pria tampan itu tahu Mila sedang menahan kekesalannya, jadi Kevin pun tidak mau membuat Mila semakin kesal.

"Mobilmu saja, biar nanti orangku yang akan mengurus mobilku"

Mila mengangguk dan dengan cepat berpindah duduk di samping kursi kemudi.

Melihat itu Kevin tersenyum, lalu pria tampan itu pun mengambil alih kursi kemudi. Mengusap lembut puncak kepala Mila sebelum akhirnya melajukan mobilnya keluar dari basement apartemen Mila.

Dalam perjalanan keduanya hanya diam. Lebih tepatnya Mila yang memilih untuk diam.

Kevin melirik Mila dan tangannya terulur meraih tangan Mila, mengelusnya lalu menggenggamnya.

"Mau mendengar penjelasanku?"

Mila menoleh pada Kevin, tersenyum dengan sangat manis lalu menggeleng.

"Tidak. Aku sangat mengerti dan lagi itu bukan urusanku" Ucap Mila. Berbeda sekali dengan isi hatinya yang sebenarnya menuntut penjelasan.

Kevin mengangguk mengerti. "Baiklah, tapi aku harap kau tidak menjauhiku. Karena sungguh bukan aku yang mulai. Tapi sahabatmu itu yang menggodaku"

Tubuh Mila seketika menegang dan diam-Diam Kevin tersenyum miring. Pria tampan itu membiarkan Mila tetap salah paham, berpikir sesukanya karena sebenarnya ia pun tidak berniat menjelaskan apapun pada Mila.

******

Sesampainya di apartemen Kevin. Mila hanya diam dan terus menatap dalam Kevin.

Begitu banyak pertanyaan yang menggelayuti benaknya. Tapi satu hal yang sangat sulit Mila percaya.

Apa iya Michelle setega itu padanya, atau jangan-jangan Michelle menyadari sesuatu yang tidak ia sadari hingga akhirnya Michelle berani menggoda Kevin.

Astaga... Ini benar-benar membuatnya pusing.

"Apa yang kau pikirkan, Mila? Kenapa hanya diam?" Kevin menyentuh lengan Mila. Membuat Mila mengerjap kaget dan menggeleng cepat pada Kevin.

"Tidak ada" Jawab Mila lalu memaksakan senyumnya.

"Yakin?" Tantu saja Kevin tidak akan percaya begitu saja. "Kalau ada yang ingin kau tanyakan, tanyakan saja"

Mila terdiam. Demi Tuhan, kenapa sekarang ia ragu untuk menyelesaikan tugasnya.

"Mila" Panggil Kevin lembut. Tangannya melingkar dengan posesif di pinggang Mila, menariknya hingga tubuh Mila menempel dengannya. "Aku tidak tahu apa yang kau pikirkan sekarang, tapi..."

"Aku tidak memikirkan apapun sungguh" Potong Mila cepat.

Kevin tersenyum lalu mengecup dalam pelipis Mila. "Kau tahu, aku sangat suka kau yang seperti ini, benar-benar manis" Bisiknya menggoda.

Mila yang menyadari kebodohannya. Seketika mendorong tubuh Kevin. "Cih jangan senang dulu Tuan Kevin" Ucapnya sinis.

"Oh ya? Lalu aku harus bagaimana, heum?"

"Kevin" Mila melotot kesal.

"Kenapa, Baby? Bilang saja kau cemburu karena tadi aku dan..."

"Apa? Hei siapa yang cemburu?" Sela Mila cepat bahkan sangat cepat.

KEMILAWhere stories live. Discover now