Part [13]

4.7K 592 30
                                    

Disisi Lain, diwaktu yang sama, namun berbeda tempat dengan Kevin dan Mila. David kini sedang melajukan mobilnya menuju rumah mewah dimana ayahnya berada.

Michelle ikut dengannya, karena kebetulan Michelle sedang bersamanya saat ayahnya memintanya untuk pulang, namun sejak tadi Michelle hanya diam dan itu membuat David semakin merasa bersalah.

David tahu arti Mila untuk Michelle, begitupun sebaliknya, tapi sekarang David seolah tidak berdaya untuk melakukan apapun. Bukannya ia tidak peduli pada Mila. Tidak! David sangat peduli. Ia menyayangi Mila dan sebenarnya ini membuatnya sangat frustasi. Hanya saja David tidak mau salah langkah.

"David" Panggil Michelle lirih. Setelah cukup lama dalam keheningan, suara Michelle akhirnya terdengar.

David refleks menoleh dan tangannya terulur mengusap puncak kepala Michelle. "Ya" Sahutnya lembut.

"Kau tahu? Impianku dan Mila sangat sederhana" Air mata Michelle jatuh membasahi pipinya. "Aku takut, Dav. Sangat takut" Michelle terisak. Bahunya berguncang dan Michelle tidak bisa lagi menutupi kesedihan dan ketakutannya.

David menepikan mobilnya dan meraih tubuh Michelle, membawanya ke dalam pelukannya. "Maafkan aku, Chelle" Bisiknya kemudian.

Isak tangis Michelle semakin keras. "Bagaimana keadaan Mila sekarang? Demi Tuhan aku sangat takut, Dav!" Erang Michelle frustasi.

Michelle sangat tahu apa yang dirinya dan Mila kerjakan sangat berbahaya, tapi Michelle tetap saja tidak siap kalau sampai sesuatu terjadi pada Mila.

Sebelumnya semuanya berjalan mulus-mulus saja. Sampai akhirnya mereka menerima tawaran dari David. Oh shit! Haruskah Michelle menyalahkan David?

"Ssstttt... Tenanglah Chelle" David menepuk-nepuk punggung Michelle.

Michelle menghela nafas dan mendorong tubuh David. "Kau tidak akan mengerti David! Kau tidak akan pernah mengerti!" Tatapan Michelle menajam pada David.

Ini semua karena David. Dari awal David terlalu menganggap remeh semuanya. Batin Michelle bergejolak. Ia marah sangat marah, tapi Michelle juga tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada David begitu saja. Terlebih setelah David keluar dari rumah sakit dan hampir dua minggu ini Michelle selalu menempel pada David. Michelle tidak bisa marah.

David tidak diam.

David bertindak tapi dengan cara yang dimata Michelle sangat elegan. Pelan tapi pasti. Michelle tahu David tidak mau salah langkah yang pada akhirnya malah semakin membahayakan Mila. Michelle bisa melihat itu. Jadi Michelle pun tidak bisa menyalahkan David begitu saja. Walaupun sebenarnya ia sangat ingin menyalahkan David bahkan mematahkan seluruh tulang yang ada di dalam tubuh David. Percayalah Michelle sangat ingin melakukannya.

David menatap dalam Michelle. "Aku mungkin tidak mengerti, Chelle. Tapi yang jelas aku menyayangi Mila, dan aku tahu apa yang kau rasakan saat ini" Ucap David kemudian kembali melajukan mobilnya.

******

Mila memeluk erat kedua lututnya. Ia tidak bisa melupakan ucapan Kevin barang sedetikpun. Dan sialnya lagi ini semua membuatnya lemah.

Mila bahkan tidak bisa memikirkan apapun sekarang. Walaupun saat ini seharusnya ia berusaha untuk lepas dari Kevin.

Terlebih satu jam yang lalu Kevin kembali meninggalkannya. Entah kemana Kevin pergi, tapi yang jelas tidak seharusnya ia hanya duduk diam.

"Oh come on ada apa denganmu, Mila?"

Menyadari dirinya yang semakin terlihat menyedihkan. Dengan mengepalkan kedua tangannya Mila bangun dari duduknya. Menatap marah pintu kamar yang membelenggu dirinya sebelum akhirnya menghembuskan nafasnya kasar.

KEMILAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن