Part [3]

6.5K 633 30
                                    

Mila memasuki club simsimi dengan langkah anggun diikuti Michelle yang berjalan dua langkah di belakangnya.

Ini sudah satu minggu berlalu setelah ia mendatangi firma hukum dimana targetnya berada, dan selama satu minggu ini juga, Mila terus berhubungan dengan Kevin lewat telepon ataupun sms. Yah tentu saja tanpa membuat Kevin curiga, karena setiap kali Mila menghubungi Kevin, ada saja alasan yang dibuat Mila agar Kevin percaya padanya dan tentunya semakin dekat dengannya.

Walau bagaimanapun Mila tidak ingin sampai menodai tangannya dengan darah, ia hanya harus menjebak Kevin dan setelah itu semuanya selesai.

"Hah... Aku merindukan kekasihku"

Mila tersenyum dan matanya berbinar begitu melihat wine-wine mahal beserta keluarganya berjejer dengan sangat rapi.

"Oh sayang-sayangku aku datang" Mila mempercepat langkahnya menuju meja bar.

Sementara Michelle yang melihat bagaimana semangatnya Mila menghampiri meja bar, detik itu juga mendengus kesal.

"Dasar! Sepertinya hanya wine yang membuatnya tertarik" Michelle mengikuti Mila dan akhirnya Michelle pun duduk di samping Mila yang kini sedang menikmati red winenya. "Kau memang benar-benar Mila! Apa hanya wine yang membuat matamu berbinar?"

Mila menoleh pada Michelle sambil menggoyang gelas winenya lalu menghirup aromanya dan seketika matanyapun terpejam. "Kau tidak akan mengerti, Chelle"

Michelle memutar bola matanya malas. "Ya ya ya, tapi yang jelas soal wine aku tidak segila dirimu, Mila" Ucap Michelle setengah ketus.

Mila terkekeh geli, membuka matanya dan menatap dalam Michelle. "Oh ayolah jangan marah. Kau sangat tahu bagaimana kesenanganku, jadi..."

"Okay" Michelle angkat tangan, sungguh ia tidak mau berdebat soal wine dengan Mila. "Aku tahu, Mila. Sangat tahu" Ucap Michelle.

Mila lagi-lagi terkekeh geli dan dengan gaya menyebalkannya wanita cantik berusia 28 Tahun itu menikmati winenya. "Bagus kalau begitu, tapi kenapa kau tidak pesan minum, heum?"

"Apa itu harus?"

Mila mendengus jengkel. Sepertinya mood Michelle sedang sangat buruk.

"Terserah kau saja! Aku hanya bertanya!"

"Ya sudah"

"Sebenarnya kau ini kenapa sih?" Lama-lama emosi Mila tersulut karena Michelle, dan Michelle yang menyadari itu seketika menghela nafas panjang.

"Aku tidak apa-apa, Mila. Hanya bosan!"

"Jangan bohong!" Mila menatap tajam Michelle.

"Okay, ini soal David" Ucap Michelle akhirnya.

"Memang ada apa dengan dia?"

"Bukankah sekarang dia sedang menunggumu di private room?" Michelle bertanya balik dan Mila menghela nafas sambil menatap malas Michelle.

"Biarkan saja dia menunggu"

Michelle terdiam.

"Aku tahu kau khawatir, tapi percayalah aku bisa menyelesaikan tugasku dengan baik. Apalagi David sudah membayarku dengan sangat mahal" Mila meremas pelan bahu Michelle.

Tapi Michelle masih diam. Mungkin dimata Mila, David bukan orang yang harus ditakuti, karena begitulah Mila.

"Oh come on, Chelle" Melihat Michelle yang hanya diam Mila pun mengguncang kedua lengan Michelle. "Bersikaplah seperti biasanya. Jangan khawatirkan apapun" Ucap Mila.

"Bicara memang mudah, tapi kau tidak tahu bagaimana David yang sebenarnya, Mila" Ucap Michelle. Kini gantian Michelle yang meremas bahu Mila. "Dengarkan aku baik-baik. Dia saja tega pada saudaranya sendiri. Apalagi pada orang lain"

KEMILAWhere stories live. Discover now