13. Membaik

3K 103 1
                                    

"Kamu udah bangun, lyn?" tanya rey ketika melihat kiara membuka mata yang dibalas anggukan oleh kiara.

"Loh, kok kak vino ada disini?" tanya kiara bingung.

"Panggil abang aja, lagian bang rey kan abang sepupu aku. Jadi otomatis kamu itu adik aku juga."

"Iya bang, boleh peluk bang vino gak?"

"Boleh sayang, kenapa enggak. Sini peluk abang." ucap vino seraya memeluk kiara.

"Bang, boleh minta tolong gak?"

"Bolehlah sayang, emang mau minta tolong apa?"

"Bantu aku untuk menjauh dari kak zo, bang. Aku gak mau ketemu sama kak zo."

"Iya sayang, abang bakal bantu kamu." ucap vino seraya mengusap rambut kiara. "Tanpa kamu minta pun, aku bakal jauhin kamu dari alva lyn. Gak akan aku biarin alva dekat sama kamu, gak akan pernah." batin vino.

"Abang juga mau dipeluk dek, masa cuma vino yang dipeluk?" ucap rey cemberut.

"Sini bang, aku juga kangen sama bang rey." ucap kiara seraya melepas pelukan vino dan beralih memeluk rey.

"Abang kangen tau sama..." ucap rey terpotong karna ada panggilan masuk. "Sebentar ya dek, abang angkat telpon dulu." ucap rey melepas pelukan dibalas anggukan oleh kiara.

"Ass.."

"Bang, kak kia ada sama abang?"

"Yaelah al, salam dulu kek."

"Hehe, maaf bang. Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam, iya vellyn ada sama abang."

"Syukur dech kalo gitu, tapi kak kia gak apa-apa kan?"

"Kemarin dia demam, tapi sekarang udah sembuh."

"Bang, aku boleh kesana kagak?"

"Boleh lah, masa kagak."

"Serius nih bang? Yaudah kirim alamat rumah abang, ntar aku kesana." ucap alex memutus sambungan.

"Dek, si alex ngeselin juga ya." ucap rey seraya duduk disofa setelah mengirim alamatnya ke alex.

"Kenapa emang bang?"

"Belum abang jawab, eh udah dimatiin telponnya." kesal rey.

"Udah biasa kali bang, aku aja sering digituin sama alex. Bang vino, aku ngantuk bang." ucap kiara yang bersandar didada vino seraya memejamkan matanya.

"Tidur yang nyenyak ya cantik" ucap vino seraya mencium kening kiara. "Bang, emang vellyn punya adik? Gue kira vellyn anak tunggal."

"Dia anak ketiga dari  4 bersaudara. Lo tau om narendra kan?" tanya rey yang dibalas anggukan kepala oleh vino. "Itu ayah kandung vellyn, lo juga pasti tahu adrian kakel lo. Dia kakak nya vellyn."

"Tapi kok mereka kaya kagak kenal gitu waktu di sekolah?" tanya vino penasaran.

"Adrian itu benci sama vellyn. Dia pikir, vellyn itu penyebab kematiannya tama sahabat dia. Makam yang tadi kita datangi itu. Makanya dia kagak pernah akuin vellyn sebagai adiknya." ucap rey seraya memandang wajah kiara yang sedang tertidur.

"Bang, vellyn cantik ya kalo lagi tidur kaya gini. Wajahnya kelihatan damai banget." ucap vino seraya mengelus kepala kiara yang sedang tertidur.

**********


"Assalamu'alaikum." ucap alex seraya mengetuk pintu rumah.

"Wa'alaikumsalam, kamu alex kan adiknya vellyn?" tanya bunda seraya membuka pintu.

"Eh, iya tante."

"Panggil bunda aja. Ayo masuk, vellyn ada  di kamarnya." ucap bunda masuk diikuti alex.

"Rey, ada alex nih." teriak bunda. "Kamu masuk aja ya, bunda mau pergi dulu." ucap bunda seraya pergi.

"Iya bun." ucap alex seraya masuk kamar kiara. "Kak kia..."

"Huust, vellyn lagi tidur. Sini kamu duduk sama abang." ucap rey seraya menepuk sofa untuk alex duduki.

"Bang, dia siapa? Kok kak kia tidur bersandar sama dia?" tanya alex bingung.

"Dia adik sepupu abang, al. Vin, kenalin ini adiknya vellyn namanya alex. Dan dia namanya vino, al."

"Bang, gue boleh nginep disini kan?"

"Napa lo, tumbenan lo mau nginep disini? Biasanya juga kagak betah lo." tanya rey heran.

"Gue mau mulai besok biar gue yang antar jemput vellyn, dan gue bakal usahakan supaya vellyn kagak dekat-dekat sama alva."

"Lah, emang kenapa bang? Bukannya kak alva pacarnya kak kia? Kok gak boleh dekatin kak kia?" tanya alex bingung.

"Mereka udah putus, aku gak tau apa masalahnya. Yang jelas alva udah buat vellyn nangis. Karna dia juga vellyn jadi demam." ucap rey menjelaskan. "Eh, tunggu bentar dech vin. Ngapa lo ikutan manggil vellyn sich? Itu panggilan kesayangan keluarga gue tau." ucap rey tak terima.

"Lah, gue juga keluarga lo kali bang. Jadi gak papa donk gue manggilnya vellyn juga."

"Kak rafa juga manggilnya beda dari aku dan yang lain. Dia manggil kak kia itu gisha, aku kira cuma kak rafa aja yang manggilnya beda dari yang lain. Eh, ternyata keluarga abang juga manggilnya beda, vellyn."

"Al, kalo boleh vellyn tinggal disini aja ya. Percuma kalo tinggal di rumah itu, kagak ada yang perduli. Mending disini, walau pun kita sekedar keluarga angkatnya tapi kita menyayangi vellyn seperti keluarga sendiri."

"Tapi kalo kak kia tinggal disini, aku sama siapa bang? Aku juga gak bisa kalo kagak lihat kak kia dalam 1 hari. Pasti ada rasa gelisah kalo belum ketemu."

"Kan kamu bisa main kesini al, daripada disana kagak pernah dianggap." ucap rey seraya berbaring disamping kiara.

"Lo mau ngapain bang?" tanya vino bingung.

"Mau tidur, lo berdua jangan berisik. Takutnya ganggu tidur vellyn, oke bye." ucap rey seraya memejamkan matanya.

"Dasar kebo lo, bang." ucap vino tak digubris rey. "Kamu cantik lyn kalo tidur kaya gini. Kamu tenang aja, kamu bakalan jauh-jauh dari alva. Gak akan aku biarin alva dekatin kamu." batin vino.

"Aku senang kak, sekarang bertambah lagi orang yang peduli sama kakak. Aku bakal kasih kak alva pelajaran, karna sudah berani buat kakak nangis. Kakak jangan sedih lagi ya, aku gak bisa lihat kakak menangis." batin alex.

"Bang, sebenarnya kak kia kenapa?" tanya alex seraya melihat kiara yang tertidur.

"Gue juga gak tahu, yang jelas gue rasa semua ini pasti karna alva." ucap vino seraya merebahkan kiara.

"Abang gak suka kan sama kak kia?"

"Ya gak lah, gue udah anggap vellyn kaya adik gue sendiri. Dan gue  bakal kasih pelajaran sama siapapun yang udah sakitin vellyn." ucap vino seraya memandangi wajah kiara.

"Sekalipun itu sahabat abang sendiri?"

"Gue gak perduli, sekalipun dia sahabat gue sendiri. Siapapun yang sakitin vellyn, akan berurusan sama gue."


  ~~~~~~~~~~


Jangan lupa tinggalkan vote dan komensnya ya, guys.

Happy reading, kawan.

Stay or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang