9. Kak rafael

2.5K 113 1
                                    

Hari ini, saat aku pulang sekolah aku dikejutkan oleh sosok dia. Dia yang selama ini selalu menjadi pelindungku. Dia yang selama ini begitu aku rindukan. Dia yang selama ini begitu aku harapkan kehadirannya. Ya, dia sekarang ada didepanku. Memandangku dengan senyum lebarnya.

Senyum yang begitu aku rindukan. Setelah sekian lama, akhirnya aku bertemu dengannya lagi. Ya, dia kakak kesayanganku yang selalu ada untukku. Dia lah rafael, kakak pertamaku.

"Kak rafa?" tanya kiara tak percaya.

"Iya, peri kecilku. Kamu gak mau peluk kakak nih?" ucap nya dengan nada kecewa.

"Kak rafa." ucap kiara memeluk rafael. "I am really miss you, my prince."

"Kakak juga rindu sama kamu, sha. Kakak janji, gak bakal ninggalin kamu lagi." ucap rafael memeluk kiara erat.

"Aku takut kak, kalo nanti justru aku yang pergi." batin kiara.

"Kak kia aja nih kak yang dikangenin? Aku kagak kak?" kesal alex melihat yang dipeluk hanya kiara.

"Yaelah lex, kakak juga kangen sama kamu. Sini peluk kakak." ucap rafael memeluk alex. "Kamu udah besar ya, pasti udah punya cewe nih."

"Tuh, adik kesayangan kakak yang udah punya." ucap alex seraya melepas pelukannya. "Kakak kelas, ganteng lagi kak."

"Bener sha, kamu sudah punya pacar?"

"Iya kak, namanya alvanzo. Dia kakak kelas aku, kak. Kakak gak marah kan?"

"Buat apa kakak marah, kakak justru senang karna ada yang jaga kamu selama kakak gak ada. Kalau dia sakitin kamu, baru kakak akan marah."

"Iya kak, aku setuju. Kalo kak alva sakitin kak kia, aku orang pertama yang hajar dia."

"Makasih kak, al. Aku senang kalian masih perduli sama aku."

"Tentu kami peduli sama kamu sha, karna kami sayang sama kamu."

"Aku harap kalo aku pergi kalian gak akan sedih."

"Kamu ngomong apa sih sha, kamu akan tetap disini oke."

"Iya kak, kak kia akan tetap disini. Kalo pun mereka gak mau nerima kakak, ada aku sama kak rafa yang sayang sama kakak."

"Aku gak tahu sampai kapan aku bisa bertahan, tapi aku akan berusaha untuk tetap bertahan. Demi kalian, orang-orang yang menyayangiku." batin kiara tersenyum.

"Ya allah, jangan pernah kau ambil gisha dari kami. Kami tidak akan sanggup hidup tanpa dia." batin rafael.

"Ya allah, jangan pernah kau ambil  senyum diwajah kak kia. Aku gak sanggup melihat dia selalu bersedih." batin alex.

**********


"Kak rafa lama banget sih di jermannya, aku kangen tahu." ucap kiara yang berada dipelukan rafael.

"Kakak disana kan kuliah, sha. Lagian kamu kakak ajak gak mau."

"Gak mau lah kak, kalo aku pergi ntar sahabat aku gimana coba?" kasihan tahu kak."

"Iya aja dah, terserah kamu aja." ucap rafael seraya mengelus rambut kiara. "Oh iya, ini tunangan kakak." ucap rafael seraya memberikan foto ke kiara.

"Cantik kak, pantes aja kakak betah di jerman. Pasti karna ada tunangan kakak."

"Iya donk, kakak yang cari pasti cantik." ucap rafael menggoda kiara. "Jangan cemberut gitu donk, kamu juga cantik kok. Kan kamu peri kecil kakak, gak akan ada yang bisa menggantikan posisi kamu."

"Kapan-kapan aku mau ketemu sama tunangan kakak, boleh kan kak?"

"Boleh lah, sayang. Ntar kakak bakal bawa dia kesini." ucap rafael seraya mencium kening kiara.

Stay or GoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang