Chapter 25

97.9K 2.5K 15
                                    

Lia mengerjap ngerjapkan matanya pelan, menyesuaikan intensitas cahaya yang menyinari matanya, jam dinding menunjukan pukul 13:25. Pesta ulang tahun selesai pukul 03.00 pagi, Levin dan Lia baru tidur pukul 4 pagi, karena itu mereka bangun sesiang ini.

Di liriknya ke samping, Levin masih tertidur dengan nyaman sambil memeluk Lia, Lia sangat rindu pelukan suaminya ini, lima hari ia berpisah, tidak bertegur sapa dan tidak tidur dengan posisi seperti ini.

"Sudah puas memandangi ku hm?" tanya Levin sambil membuka matanya

Lia tersenyum "Belum" ucap Lia

Levin kembali menutup matanya "Yaudah, aku kembali tidur, kamu bisa memandangiku sepuasnya" ucap Levin

Ia terkikik pelan, membuat Levin melengkungkan kedua sudut bibirnya, Lia mendekat dan menggigut hidung Levin gemas.
Levin mendekatkan wajah nya ke arah wajah Lia, bibir nya menyentuh bibir Lia, ia mencium lembut Lia, dan Lia pun membalasnya. Beberapa detik, Levin melepaskan tautan bibir mereka, kemudian tersenyum kepada istrinya itu.

Cup

Levin mengecup berulang kali bibir Lia, seakan mengecak, ini adalah miliknya.

"udah sayang, kamu gak mau bangun? Ini sudah siang" ucap Lia

"gak mau, mau gini terus" ucap Levin sambil menelusupkan wajahnya ke ceruk leher Lia

"yaudah, sampai pagi aja kita gini" ucap Lia membuat Levin tertawa

Kriyukk kriyukkk

Tiba tiba suara perut Lia berbunyi membuat Levin memberhentikan tawanya dan menatap Lia.

"sepertinya kita harus bangun dulu" ucap Levin

Lia berdecak kesal "aku dari kemarin belum makan tau" ucap Lia

"Kenapa belum makan?" tanya Levin

"Kenapa belum makan?" Lia mengulang pertanyaan Levin dengan kesal "hey boy, apa kamu gak inget kamu menyuruh aku kerja dari sore sampai malam?" tanya Lia

Seketika Levin sedih, dia tau dia sudah keterlaluan, kalau saja bukan paksaan kedua mamanya itu, ia tidak mau membuat rencana seperti itu, dan bodohnya ia lupa memantau pola makan Lia.

"Aku minta maaf, aku lupa memperhatikan pola makan kamu, habisnya mama tiap waktu menelepon aku merencanakan ini itu. Aku hanya bisa memastikan kamu selamat.."

"Its okey, semuanya udah berlalu" ucap Lia

Levin menengadahkan wajahnya "aku nyesel setengah mati" ucap Levin

"iya, iya, aku percaya, jadi udah gak usah di bahas lagi" ucap Lia, Levin mengangguk menyetujui

"Iya, maaf sayang" ucap Levin sambil mengeratkan pelukan nya

"Aku tidak mau memaafkan mu" ucap Lia membuat Levin sedih

"Asal ada syaratnya" ucap Lia

"Apa?" tanya Levin

"Masakin aku makanan Spesial" ucap Lia

Levin tersenyum "baiklah, tapi bagaimana jika aku membuat perut kamu sakit?" tanya Levin sadar diri kalau dia tidak pandai memasak

"Ehey, makanya kamu harus berusaha keras, biar bisa aku maafin" Ucap Lia

"Oke deh" ucap Levin lalu beranjak mendudukan dirinya, namun setik selanjutnya ia kembali merebahkan badan nya lagi

"Apa?" tanya Lia

"Tangan ku tiba tiba keram" ucap Levin

Lia mengernyit bingung

Merried with Famous CEO Where stories live. Discover now