[18]

3.9K 359 17
                                    

Fanfiction NaruHina    

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.

Author pov

Kelopak mata bewarna putih susu itu terbuka menampilkan manik lavender nan indah, ia mengerjabkan matanya disaat sinar matahari dengan berani menerobos masuk melalui celah-celah jendela tepat mengenai matanya. Ia merasakan hembusan nafas dipipi kanannya, menoleh ia melihat naruto yang tertidur disampingnya.

Ia tersenyum tipis namun senyumnya sirna digantikan dengan wajahnya yang memerah mengingat peristiwa semalam. Ia menyibak selimut tebal yang menyelimuti mereka, terkejut melihat ia berpakaian lengkap sepertinya tadi malam ia masihlah full naked tapi kenapa kini ia sudah berpakian?.

Suara pintu terbuka terdengar membut hinata menoleh mendapati sakura yang sudah rapi keluar dari sebuah kamar. Sakura sedikit terkejut melihat hinata yang sudah bangun.

"kau sudah bangun? Aku mau pergi dulu jaa..." hinata menatap heran sakura yang sudah beranjak pergi meninggalkannya sama sekali tidak bertanya apa-apa. Seharusnya ia tidak pingsan saat itu.

Ia hendak berdiri namun ia memekik dan kembali jatuh, sial bangian bawahnya terasa nyeri. Dengan bertumpu lengan sofa hinata mulai bangkit berdiri walaupun dengan ringisan di setiap langkahnya. Ia membuka pintu kayu bertuliskan 'bathroom' lalu memasukinya. Melepaskan bajunya lalu memilih membaringkan diri di bathtub dan menghidupkan shower membuat tubuhnya basah.

Ia menatap kebawah mengamati tubuhnya tidak ada kissmark yang memenuhi tubuhnya biasanya ia sering melihat tanda kemerahan itu di leher pegawai yang lain yang datang terlambat membuatnya terkadang merasa iri. Ia sangat ingin setidaknya satu tanda yang naruto buat sebagai bukti jika ia hanyalah milik naruto.

Hah~ hinata mendesah pelan lalu mulai bangkit berdiri dan mengeringkan dirinya dan memakai pakaiannya lagi. Samar ia mencium aroma lain dari baju yang ia kenakan. Aroma yang membuat wajahnya memerah. Ia keluar sambil mengeringkan rambutnya dan mendapati naruto yang sudah bangun sambil mengucek matanya.

"ohayou naru-kun" sapa hinata sambil tersenyum ia berjongkok di hadapan naruto dan mengelus rambut naruto. Naruto bungkam dalam beberapa detik sebelum ia menerjang tubuh hinata memeluknya erat. Ia merasakan matanya memanas dan mengeluarkan cairan bening.

Ia mengesekkan wajahnya di perpotongan leher hinata ia sangat senang hinatanya masih membuka matanya dan tersenyum kembali dengannya. Ia kira ia akan kehilangan orang yang sudah ia anggap sebagai sebagian dari hidupnya itu. Sungguh ia belum mau kehilangan hinatanya. Lebih tepatnya tidak.

Hinata mengelus rambut naruto yang masih menyembunyikan wajahnya di perpotongan lehernya, ia tahu naruto pastinya kahwatir melihat dia yang tiba-tiba pingsan semalam.

"naru lekaslah mandi dan kita pulang" ucap hinata membuat naruto melepaskan pelukannya dan menatap tepat kearah wajah hinata. Dengan lancangnya menurunkan pandangannya kearah bibir hinata dan tanpa berfikir melumatnya.

Naruto dapat merasakan rasa yang ia sukai saat ia menguasai bibir basah itu, ia membaringkan dirinya kembali dengan hinata diatasnya menarik pinggang hinata agar semakin dekat dengannya. Sedangkan hinata yang sudah terbuai hanya menerimanya dengan ikut membalas setiap lumatan dan hisapan dari naruto.

It's YouDove le storie prendono vita. Scoprilo ora