[6]

3.8K 408 26
                                    

Fanfiction NaruHina

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.






Auhtor pov

Hinata menata pesanan pelanggan di sebuah meja lalu membungkuk dan pergi. Ia membuka pintu bertuliskan 'staff only' lalu mengambil pesanan yang lain dan melakukan hal yang sama hingga para pelanggan mulai berpulangan. Menyeka keringatnya hinata menggosok panci terakhir di bak cuci piring.

"hinata aku duluan" ujar seorang gadis hinata menoleh lalu mengangguk ia kembali membilas panci itu lalu mengantungkannya dengan panci yang lain. Ia melap tangannya yang basah di celemek miliknya lalu melepaskannya dan berjalan kearah loker dan menyimpannya disana. Ia keluar dari ruangan dan menatap beberapa anggota yang lain menyusun bangku.

"aku bantu" ujarnya lalu mengangkut beberapa bangku. Ia merenggangkan kedua tanggannya keatas dan menatap jam café jam 1 dini hari.

"kau pulang denganku saja hinata, kau tidak mungkin pulang selarut ini" ujar sakura sambil keluar dari meja kasir saat melihat hinata yang mulai menyambar jaketnya. Hinata mengangguk lalu mengikuti sakura kearah mobilnnya terparkir.

"bagaimana kabar suamimu?" Tanya sakura sambil melirik kearah hinata.

"seperti biasa tapi sepertinya ia akan marah lagi denganku soalnya aku menciumnya tiba-tiba" ujar hinata menundukkan kepalanya kebawah.

Sakura tertawa kencang "ia marah karena kau menciumnya? Aneh sekali"

Hinata menggigit bibir bawahnya "suamiku, dia seorang pengidap autis" ucapan hinata membuat tubuh sakura menegang.

"maaf.... Sungguh aku tidak tahu. Aku hanya membaca riwayat kehidupanmu dan kau mengisi jika kau sudah menikah"

Hinata menggeleng pelan "tidak masalah"

"lalu siapa orang yang beruntung itu?"

Hinata hanya diam. Beruntung? Ya mungkin bisa dibilang jika naruto beruntung mendapatkannya.

"namikaze naruto"

"APA?" teriak sakura tidak percaya. Hinata tersenyum tipis mungkin ia akan melakukan hal itu jika ada temannya yang mengatakan jika ia menikahi seorang keluarga namikaze.

"oh God help me. Lier" ujar sakura tidak percaya. Hinata mendesah pelan ia pun akan mengatakan itu nantinya disaat tidak percaya akan ucapan temannya.

"belok kiri" arah hinata dan sakura mengikutinya.

"hei ini perumahan namikaze"

"kan sudah kubilang. Berhenti disana saja" ujar hinata tepat di pagar besar nan megah. Sebelum turun sakura menahannya "aku percaya sekarang. Besok kau shift sore lagi"

Hinata mengangguk lalu turun dari mobil dan membungkuk memperhatikan mobil sakura yang berjalan menjauh. Ia berjalan kearah gerbang dan mendapati beberapa penjaga bermain catur.

"malam" sapa hinta membuat kedua penjaga itu menghentikan aktifitasnya.

"eh, pagi nona" ucap salah satunya. Hinata meringis pelan inikan sudah bisa dikatakan pagi. Ia berlalu dan berjalan kearah pintu depan namun sayang pintunya sudah terkunci dan ia lupa membawa kunci cadangan.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang