[12]

3.4K 401 23
                                    

Fanfiction NaruHina    

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.

fyi; only call me 'mawar or thorn[duri]' *kok gue rada emosi ya? yang ikutin ni akun seribuan tiba yang vote mentok di 100 aja ayolah guys gue butuh vote kalian untuk tambahan energi untuk buat part selanjutannya setidaknya gue bisa senyum-senyum kayak orang gila jika yang vote tembus 150. yuk buru divote jangan selalu menjadi dark readers maaf juga enggak bisa balas coment kalian satu-satu tapi gue tetep baca kok dan terkadang rada kayak orang sinting bacanya karena senang akan respond kalian. stay tune and always vote and comment your vote my saving energi ;)


fast up :)

Author pov

Hinata berusaha keras memberontak dari cekalan dua pria berbadan tegap yang saat ini masih menyeretnya entah kemana. Sampai di tengah-tengah taman yang dimana ada kolam dengan air mancurnya hinata dipaksa berlutut disana.

Ia mendongak menatap punggung seksi wanita yang sejak tadi memimpin jalan. Tak lama punggung itu menyingkir membuat hinata bisa melihat dua pemuda yang sangat ia kenali berdiri di hadapannya.

"naruto" panggil hinata berdiri namun kedua pria  tegap itu menahan kedua bahunya agar tetap berlutut.

Naruto berdiri disana dengan menma yang merangkul bahunya. Menma menatap hinata dengan senyum yang menurut hinata sangat menjijikkan.

"pertama aku ingin mengucapkan happy born anniversary naruto" menma melepaskan rangkulannya lalu menjabat tangan naruto. Naruto mengangguk lalu tersenyum senang ia mangayunkan jabat tangan mereka.

"karena ini hari ulangtahunmu maka aku akan memberikan kado yang teristemawa untukmu" ujar menma kini menghadap kearah hinata ia tersenyum miring. Ia menepuk tangannya sekali.

"kue ulangtahun teristimewa untukmu" setelah mengatakan itu hinata merasakan sesuatu terlepar kerah kepalanya membuat ia meringis.

Ia membulatkan matanya disaat cairan kuning telur menetes dari atas kepalanya ditambah aroma amis dari telur itu tidak sampai disitu tepung terigu mengenai kepala dan bajunya. Ia menggigit bibir bawahnya air matanya menetes. Ia menatap naruto yang saat ini masih diam mematung disana.

Ia yakin naruto juga menatapnya terbukti dari manik biru milik naruto yang menatap tepat kemanik lavendernya. Ia menunduk mengepalkan kedua tangannya disaat ia merasa tubuhnya basah. Aroma minuman keras tercium sangat menyengat air matanya tak berhenti jatuh, tubuhnya bergetar ia ingin berlari dari sana namun kedua kaki yang sedang berlutut itu susah sekali ia gerakkan.

"wah, so yummy" ujar menma lalu menarik lengan naruto berjalan kearah hinata. Ia membungkuk lalu mengeluarkan korek api dari sakunya dan menghidupkannya.

"ayo tiup lilinmu sekarang naruto" naruto mengangguk lalu berlutut dihadapan hinata. Hinata mendongakkan kepalanya mata berkedip beberapa kali saat naruto meniup api tepat di depan wajahnya.

Ia menatap tak percaya naruto yang bertepuk tangan sambil berteriak senang. Entah kekuatan dari mana hinata bangkit membalikkan badannya dan berlari menjauh. Di setiap langkah larinya air matanya terus mengalir tidak percaya sama sekali naruto hanya diam saja disaat melihat hinata seperti itu.

It's YouWo Geschichten leben. Entdecke jetzt