[7]

3.4K 403 13
                                    

Fanfiction NaruHina

Cast: Naruto and others Belong Masashi Kishimoto

Genre: Hurt

Rating: T semi M

Warning: cerita pairing NaruHina enggak suka silahkan tekan tanda 'back'. Beri vote jika suka jangan jadi dark readers yang ngumpet-ngumpet bacanya hargai karya saya dan adik saya. Beri kritik dan saran yang baik dan sopan jangan asal bacot kayak sampah!!! Thanks yang udah vote apalagi memberi komentarnya tanpa kalian cerita ini hanyalah menjadi karya buangan.

Author pov

"naru-sama giliran anda" panggilan itu membuat naruto melepaskan tarikannya lalu berjalan masuk kedalam ruangan lainnya. Hinata bingung ingin ikut masuk atau tidak.

"anda juga bisa masuk dan tahu perkembangan naru-sama" ucap sang pegawai seolah membaca pikirannya. Ia tersenyum lalu mulai masuk kedalam ruangan itu. Ada tujuh ranjang yang masih-masing ditutup oleh tirai ia bisa melihat ibu yang berbicara dengannya tadi sedang serius mendengar ucapan dokter di depannya.

Ia mengedarkan pendangannya dan melihat rambut blonde naruto di sudut ruangan tepat di ranjang ke tujuh.

"baik naruto coba katakan 'namaku' hinata berdiri agak jauh dan memperhatikan naruto yang saat ini duduk di pinggir ranjang dengan seorang dokter berambut pirang di kepang dua kebawah.

"aku" jawab naruto mendapat gelengan pelan dari dokter wanita itu.

"na-ma-ku" ucapnya kali ini mengeja kata demi kata.

"maku"

"na-ma-ku"

"namaku" hinata tersenyum saat naruto berhasil mengucapkan kalimat itu. Begitu pula dengan sang dokter. Ia menatap sebuah buku yang mungkin buku periksa rutin naruto.

"kau sudah bisa mengingat cara mandi dengan benar?" anggukan semangat naruto membuat wajah hinata memerah.

"baiklah, kau membawa buku tugas sekolahmu?" naruto mengangguk lalu turun dari ranjang itu dan berjalan kearah hinata merampas tas itu dan dokter wanita itu melihatnya.

"naruto jangan kasar, ingat yang dokter katakan? Mintalah dengan baik" namun naruto seolah tak mendengar ia membuka tasnya dan mengeluarkan buku tebal dan memberikanya kepada dokter tersebut.

Sang dokter tanpa membolak balik lembar demi lembar dan mengangguk "berkembang dengan baik" ujar sang dokter lalu mengembalikan buku itu kepada naruto dan mencatat hasilnya. Ia lalu berjalan untuk duduk di mejanya dan membuka lacinya mengambil map lain dan mengisinya.

"anda walinya bukan? Silahkan duduk disini"

Hinata mengangguk lalu duduk berhadapan dengan sang dokter. Ia melihat nametag yang di sematkan didada sebelah kanan. Mrs.tsunade.

"bagaimana perkembangannya dok?"

Tsunade tersenyum "perkembangannya cukup pesat sering-sering mengajaknya berbicara dia masih sangat sering mengucapkan kata terakhirnya saja dan dia merupakan pengingat yang sangat baik. Ia mampu mengingat semuanya dalam sekejab dan jika ia penasaran akan ia praktekan oleh karena itu harus selalu memperhatikannya bisa saja ia menonton film dengan aksi pembunuhan dan ia bisa saja menirunya. Dia meniru hampir tanpa cela yang salah" hinata mengangguk mengerti ia sudah merasakannya.

"ah sepertinya ia sering bergadang apa terjadi sesuatu dirumah?" hinata mengerutkan keningnya memang ia bisa melihat lingkaran mata di sepanjang garis mata naruto namun ia tidak tahu kenapa naruto bisa mendapatkannya.

"saya kurang tahu dok tapi saya akan lebih memperhatikannya" ujar hinata. Tsunade mengangguk mengerti lalu beranjak berdiri diikuti oleh hinata.

"sesi hari ini telah siap datanglah dengan rajin akan kita bisa selalu mencek perkembangan pasien anda juga harus sering memperhatikannya" hinata mengangguk paham lalu membungkuk permisi ia menoleh kearah naruto yang menundukkan kepalanya mengayunkan kakinya.

It's YouWhere stories live. Discover now