part 42

2.5K 149 3
                                    

"I'll act as your girlfriend, today"
............................................

Samuel mengetuk pintu kamar Laluna. Tak ada jawaban

"Luna.... yaudah gw masuk ya..." Samuel tau Luna tak pernah mengunci kamarnya

Baru saja Samuel memegang gagang pintu. Luna membuka pintu kamarnya

"TA-DA!!" wajah Luna berbinar-binar

"Luna? you okay?!" Samuel menempelkan tangannya pada dahi Luna

"apaan sih lo, Sam!"Luna melepas paksa tangan Samuel dari dahinya

"LUN?! ini Luna?! Laluna Patrisia?!"

"ya terus? Luna siapa lagi?"

"OH MY GOD!!! let me hug you!!" Samuel langsung memeluk Luna

"ih lepas lepas!!" Luna mendorong Samuel

"you are back!!" tak peduli, Samuel mencoba memeluk Luna lagi

Luna langsung meletakan tangannya ke kepala Samuel, agar Samuel tak bisa memeluknya

"jangan lebay ah, geli" katanya sambil memukul pelan kepala Samuel

"Lun, gw gapernah mikir, kalo dipukul lo bisa ngebuat gw seseneng ini!! gila! udah berapa lama lo ga mukul kepala gw.."

PLAK, Luna memukul kepala Samuel lebih keras dari sebelumnya, lalu berjalan pergi

"aw!! ya ga sekeras ini juga!! eh.. lo mau kemana?!" tanya Samuel sambil mengelus kepalanya

"nyamperin kekasih..." jawab Luna

"Dokter Rendra?!"

Luna kali ini berbalik, berjalan menuju Samuel lagi, ia sudah menaikan tangannya.Samuel sedikit menghindar takut dipukul lagi. Suasana ini, yang sudah lama tak menghiasi rumah si kembar, ricuh memang tapi sepi jika tak ada perkelahian ini.

Semalaman Luna menderita sakit di kepalanya, tapi tak apa, itu awal dari semua ini kembali, ternyata justru kenangan pahit itu membuka jalannya untuk mendapatkan ingatannya kembali. Satu persatu kejadian mulai jelas adanya. Kapan, Bagaimana, Mengapa, Luna tahu semuanya. Tak disangka film action yang dipilih oleh Rendra malah membuatnya ingat akan dirinya ketika menangis sendirian, merindukan Daniel yang sempat pergi meninggalkannya

..................................

Sebenarnya tak ada kuliah pagi, Daniel hanya ingin membaca beberapa materi di perpustakaan, jadinya mengharuskan Daniel berangkat lebih pagi, tak ada masalah bagi anak rajin seperti dia. Setelah menutup pagar rumahnya, ia masuk ke dalam mobilnya yang sudah ia keluarkan di depan rumahnya

Seorang gadis masuk ke dalam mobilnya, ketika ia sedang ingin memasang seatbelt

"Luna?!" Daniel terkejut

"let's go!!" Luna memasang seatbeltnya

Daniel masih tak mengerti. Ada apa? bukannya Luna marah padanya? kenapa sekarang Luna ada disini? seolah tak pernah ada hari itu, hari dimana Luna marah besar padanya

"Daniel? ayokkk.. nanti telat.." Luna memecahkan lamunan Daniel

"o-oh iya.." Daniel memasang seatbeltnya

Luna menyodorkan tangan kanannya. Daniel lagi lagi tak mengerti. Apa lagi kali ini?

"mana tangan kamu?... kamu gamau gandeng tangan aku?" tanya Luna

"i-i-ya mau.. tap--" ini terlalu membingungkan untuk Daniel

"ga ada tapi tapian.." Luna menggenggam tangan kiri Daniel

Junior X Me [Kang Daniel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang