part 20

2.6K 156 2
                                    

"If you never even think to accept my love... then don't do thing like this"
.....................................................................

"Happy Birthday, kembaran" Luna memberikan sebuah kado ke Samuel

Samuel membalas dengan ucapan yang sama. Setelah itu Luna menanyakan kadonya dari Samuel. Kebiasaan si kembar setiap mereka berulang tahun adalah saling bertukar kado, dan kadonya sesuai dengan request masing-masing. Samuel memberi tahunya letak kado berbungkus kertas kado pink yang ia hadiahkan untuk Luna. Ia juga sedikit menggerutu karna lelah menerima paket dari teman-teman Luna yang dikirimkan oleh kurir. Semuanya telah ia susun rapih di kamar Luna, termasuk kado darinya. Samuel terpaksa melakukannya, karna Luna baru saja sampai rumah , habis dari acara tahun baru bersama Shabila dan Debora. Sudah lama sekali mereka tidak hang out bersama, mengingat mereka kuliah di universitas yang berbeda

Luna langsung meluncur ke kamarnya. Dibukanya satu per satu kado yang tertuju untuknya. Kado pertama yang ia buka ternyata dari Dirga, tertulis jelas namanya pada kartu ucapan. Hanya sekedar informasi, Dirga memang satu kampus dengan Luna, walau tidak satu fakultas. Kado terakhir sudah siap ia buka. Ukurannya lumayan besar, makanya Luna buka belakangan

"Gemes!!!" Luna girang setelah mendapati boneka beruang yang besar

Luna tersadar ada kartu ucapan yang terjatuh ke lantai ketika ia mengangkat boneka beruang ini

"Hahaha apaan sih Vino. Masih aja hadeuhhhh" Luna tertawa sendiri setelah membaca kartu ucapan itu

Tertulis 'Happy Birthday to you, Love'. Tak ada nama pengirim disitu. Tapi Luna tahu, siapa lagi yang suka memanggilnya sembarangan selain Vino.

........

Luna baru saja duduk disebuah bangku kayu yg terletak di sebuah pinggir lapangan, lapangan ini kerap digunakan untuk berlari. Dilihatnya Vino sedang berlari dengan earphone di telinganya, lengkap dengan baju olah raga dan jaket yang tak ia kancing

Luna segera melambaikan tangannya ketika Vino melihatnya

"Hoahhhh" terdengar suara Vino yg sedang kelelahan. Ia merebahkan badannya di bangku kayu dan pangkuan Luna sebagai bantal untuk kepalanya

"Let me close my eyes for a while on your lap"

Sejak beberapa bulan ini, Vino sedang giat-giatnya berolahraga, terutama lari dan berenang. Karna ia berniat melanjutkan pendidikannya ke Akademi Militer setelah ia lulus SMA, mengikuti jejak ayahnya dahulu. Vino sebelumnya tidak pernah tertarik sama sekali dengan dunia penuh aturan, baru saat ia mengenal Laluna hidupnya menjadi tertata

Merasa sudah cukup beristirahat, Vino bangkit dari pangkuan Luna, dan duduk di sampingnya sambil berusaha membuka sebotol air minum

"Woooo... ini beneran Vino yang dulu pas kelas 10 nyebelin itu kan?" Ledek Luna saat melihat Vino minum. Bahkan dari saat Vino membuka tutup botol hingga selesai meminumnya terlihat seperti Vino sedang iklan air mineral

Vino lalu mengelap sisa air di ujung bibirnya dengan tangannya

"you are such a good boy.. Good job!"Luna mengelus-elus kepala Vino. Setengah mati Vino mencoba menenangkan detak jantungnya yg sedang berdetak lebih cepat dari biasanya. Luna tahu betul betapa besar usaha Vino mempersiapkan kebutuhan untuk test Akmil nanti

Vino menangkap tangan Luna yang sedang mengelus kepalanya

"Don't do it.."

Vino menatap kedua mata Luna yang terkesan sedang bingung

"If you never even think to accept my love... then don't do thing like this" lanjutnya

Luna segera menarik tangannya. Sebenarnya banyak orang-orang terdekat Luna yang menanyakan status Vino di hatinya. Luna sering menghindar jika diberi pertanyaan tentang hal ini. Karna ia sendiri pun bertanya pada dirinya sendiri dan belum menemukan jawabannya. Sudah terbukakah hatinya untuk cinta yang baru? Atau masih terkunci rapat oleh cinta lamanya? Luna tak mau ambil pusing soal itu. Ia mencoba menikmati apa yang ia jalani sekarang.

Mendengar kalimat Vino barusan mengingatkan Luna akan obrolannya bersama Shabila dan Debora saat perayaan tahun baru kemarin. Kalau kata Debora, Luna bukannya tak bisa move on, tapi tak mau move on. Shabila bahkan mengungkit kembali kejadian saat mereka bertiga sedang berada di acara kelulusan mereka di SMA

{FLASHBACK ACARA GRADUATION LUNA}

Ardi dan Wulan selaku MC pada acara ini, meminta Vino untuk naik ke atas panggung untuk perform. Fakta sebenarnya, tidak ada nama Vino di list performer. Tapi karna banyaknya permintaan dari para siswi, maka panitia berusaha untuk menanyakannya pada Vino, apakah ia bersedia. Vino kebetulan tak merasa keberatan untuk itu

Tepuk tangan dan suara jeritan cewek-cewek langsung terdengar dari mulai nama Vino dipanggil sampai Vino naik ke atas panggung dan mengambil gitar yang sudah disiapkan panitia. Wajar saja sudah beberapa kali Vino ditawari kontrak oleh beberapa management modeling. Contohnya malam ini, ia dengan setelan jas abu-abunya mencuri perhatian banyak mata kala itu, apalagi wajahnya, jangan ditanya

Untuk acara graduation ini sendiri, panitianya terdiri dari beberapa anak kelas 11 dan 10, Vino salah satunya, dan mereka semua harus berpakaian rapih. Hanya panitia, tapi mencuri perhatian, siapa lagi jika bukan Vino

Vino membawakan lagu Perfect milik Ed Sheeran

"I found a love for me...." dengan suara beratnya ia mulai bernyanyi, dengan iringan suara gitar yang ia mainkan sendiri. Seisi ruangan langsung terpana dan tak bersuara, hanyut dalam penampilan Vino

"Be my girl, I'll be your man....I see my future in your eyes..." pada saat Vino menyanyikan bait ini, ia menatap dan tersenyum ke arah Luna yang kebetulan duduk di kursi barisan paling depan

Suara siul dan teriakan langsung membanjiri ruangan

"AAAAAAAA gila, Luna yg digituin, gw yg meleleh!!!" Shabila jadi heboh

"parah... parah... gila... kita meleleh bareng ayok" Debora ikutan heboh

Sesaat Vino selesai bernyanyi, Duo MC mendatangi Vino. Wulan bilang dirinya pasti bukan cewek satu-satunya yang meleleh melihat penampilan Vino barusan. Siapapun di ruangan ini pasti tahu, untuk siapa lagu itu ditunjukan. Ardi mempersilahkan Vino untuk berbicara sepatah-duapatah, siapa tahu akan dipergunakan kesempatan ini untuk menyatakan sesuatu pada gadis yang ia suka .Debora dan Shabila langsung menyikut-nyikut pelan Luna yang duduk di tengah tengah mereka

"apaan sih.. bukan gw.." kata Luna menanggapa dua sahabatnya dengan suara pelan

Vino memegang kembali tiang mic yang ada di depannya

"buat cewek yg sekarang pasti lagi mikir, kalo gw tadi nyanyiin lagu bukan buat dia.."

"Luna.." Vino mengarahkan pandangannya ke arah Luna

"Good luck nanti kuliahnya.."

"iya.. lagu tadi buat lo" lanjutnya

Untuk yang kesekian kali seisi ruangan dibanjiri teriakan dan siul yang saling bersahutan

{FLASHBACK ENDS}

.

.

.

.

.

Junior X Me [Kang Daniel]Where stories live. Discover now